Permintaan Ruang Kantor Kuartal III Turun 37 Persen

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
15/10/2014, 18.58 WIB

"Kalau tingkat hunian masih diatas 90 persen. Artinya masih bagus. (namun) Bagaimana permintaan tinggi kalau pasokannya nggak ada," kata Vivin, di kantornya, Jakarta, Rabu (15/10).

Sedangkan, harga sewa rata-rata ruang kantor di CBD naik 1,7 persen. Kenaikan ini karena adanya penyesuaian nilai atas pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Dan jika ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, harga bisa naik 15-20 persen.

"Kalau kita lihat saat dinaikan pada 2005, harganya kan naik sampai 25 persen. Karena construction cost nya kan pasti naik," ujarnya.

Secara kumulatif, permintaan perkantoran sejak awal tahun mencapai 51.000 meter. Angka ini jauh lebih rendah dari 2013, yang hingga akhir tahun mencapai 300 ribu meter. 

Meski begitu, Vivin yakin pada 2017 permintaan ruang perkantoran akan meningkat. Pengembang akan mulai membangun ruang perkantoran sebanyak 2,8 juta meter persegi pada tahun tersebut.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati