Margin Keuntungan Industri Semen Turun

KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
2/5/2014, 15.15 WIB

Di antara anjloknya perolehan margin keuntungan empat emiten tersebut, hanya PT Holcim Indonesia Tbk yang masih cukup bisa menahan penurunannya. Kenaikan beban penjualan sebesar 9,26 persen masih bisa diimbangi dengan kenaikan penjualannya sebesar 9,11 persen. Hasilnya margin laba kotor yang diperoleh Holcim hanya sedikit mengalami penurunan, dari 29,34 persen pada kuartal I tahun lalu, menjadi 29,24 pada kuartal I tahun ini.  

Menurut Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso, kenaikan beban biaya produksi masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Hal ini akibat dari keputusan pemerintah menaikan tarif dasar listrik secara bertahap hingga akhir tahun.  

Akibat kenaikan tarif listrik tersebut, industri semen akan meresponsnya dengan kenaikan harga. "Saya belum tahu, apakah dengan kenaikan biaya produksi itu (kuartal I-2014) industri semen akan menaikan harga jual. Akan tetapi kalau kenaikan tarif listrik, pasti akan menaikan harga jual semen," ujarnya kepada Katadata, Jumat (2/5).  

Meski demikian, pertumbuhan penjualan empat emiten semen tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi semen sepanjang kuartal I tahun ini. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia total konsumsi semen di Indonesia sepanjang kuartal I tahun ini mencapai 14,07 juta ton. Konsumsi ini naik 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,57 juta ton.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra