Jelang New Normal, 80 Mal di Jakarta Ajukan Surat Izin Beroperasi

ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.
Seorang pramuniaga memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akam memasuki salah satu gerai pakaian di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Sebanyak 80 mal atau pusat belanja di Jakarta dikabarkan telah mengajukan izin beroperasi menjelang penerapan new normal.
Editor: Ekarina
2/6/2020, 16.31 WIB

Sebanyak 80 mal atau pusat perbelanjaan di DKI Jakarta telah mengajukan surat izin kembali beroperasi menjelang penerapan fase kenormalan baru atau new normalHal ini dilakukan untuk kembali menggeliatkan perekonomian dan menyelamatkan nasib karyawan yang dirumahkan.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, dalam satu pusat perbelanjaan setidaknya mempekerjakan karyawan 2.000 orang. Sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, hampir seluruh karyawan dirumahkan karena mal diharuskan tutup sementara selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Di Jakarta kurang lebih sudah ada 80 mal minta diizinkan kembali dibuka, tapi keputusan tergantung kepala daerah. Kalau bisa, kami harapkan dibuka saja mal supaya kami juga bisa mengontrol protokol kesehatan di era new normal," kata Stefanus kepada katadata.co.id, Selasa (2/6).

(Baca: Marak PHK, 23 Pengelola Mal di Bandung Ajukan Kesiapan New Normal)

Menurutnya, pengusaha mal sudah berkomitmen menerapkan protokol kesehatan ketika nanti beroperasi.  Pihak pengelola mal telah menyusun seluruh standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dan pembatasan-pembatasan sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan dan organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Bahkan, seluruh pengunjung akan dipantau sejak sebelum memasuki pusat perbelanjaan hingga meninggalkan mal.

Kendati demikian, seluruh surat izin yang dilayangkan APPBI belum mendapatkan respons dan belum diketahui kapan izin operasi akan kembali diterbitkan pemerintah.

Salah satu pengelola mal yang menyatakan kesiapannya membuka kembali lokasi usahanya, yakni Mal Grand Indonesia. Pusat belanja ini akan dibuka kembali pada 8 Juni.

Namun rencana tersebut bisa berubah karena menunggu keputusan dari pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan new normal. Saat ini, manajemen belum dapat memastikan jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk saat penerapan new normal.

"Kami juga menunggu aturan dan keputusan dari pemerintah," kata Corporat Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini kepada Antara, Senin (1/6).

Meski begitu, Manajemen Mal Grand Indonesia mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan sejak ada pandemi corona. Ketentuan ini juga akan diterapkan saat pemberlakuan new normal.

Protokol yang dimaksud, yakni pemeriksaan suhu tubuh semua orang yang memasuki area pusat perbelanjaan, mulai dari pengunjung, karyawan, vendor, kontraktor hingga pengemudi ojek online. Pemeriksaan dilakukan di pintu utama maupun loading dock.

Sementara itu sebelumnua, sebanyak 23 mal di Kota Bandung juga telah mengajukan surat pernyataan kesanggupan menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB). Mereka berharap dapat kembali beroperasi, meski kasus positif virus corona terus bertambah.

(Baca: Berencana Buka 8 Juni, Mal Grand Indonesia Terapkan Aturan New Normal)

Disperindag Jawa Barat mencatat, jumlah karyawan yang di-PHK dari 23 mal tersebut mencapai 8.895 orang per 20 Mei. Jumlahnya bertambah menjadi 15.665 orang, setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.

“Jadi, 23 pengelola mal di kota Bandung tersebut bersedia memenuhi syarat AKB. Mereka berharap bisa buka, karena sudah banyak pekerja yang diberhentikan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, kemarin.

Adapun beberapa protokol kesehatan yang siap dipatuhi para pengelola mal di antaranya pembentukan Tim Penanganan Covid-19 dan penyediaan ruang isolasi dengan petugas yang mengenakan alat pengaman diri (APD). Mereka juga berkomitmen untuk membuka jam operasional sejak Pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. 

“Kapasitas penunjung, mereka juga sudah berhitung, hanya sampai 50%,” katanya. 

Reporter: Tri Kurnia Yunianto