Tarik Investasi Alat Kesehatan, Pemerintah Perlu Buka Akses Pasar

ANTARA FOTO/Syaiful Arif/ama.
Buruh menyelesaikan pembuatan masker di PT Jayamas Medica Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (18/3/2020). Pengusaha alkes meminta dukungan pemerintah terkait penyediaan pasar.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
25/7/2020, 05.30 WIB

"Kembali lagi masalah di penyerapan pasar. Kalau mau jual malah ada yang masih impor," ujar dia.

Dia juga menduga beberapa kendala lain menyebabkan investor enggan menanamkan investasinya di Indonesia, seperti kepastian hukum, upah pekerja yang naik setiap tahun, hingga produktivitas tenaga kerja Indonesia yang rendah.

"Jadi sempat ada satu perusahaan Amerika mau masuk Indonesia, tapi akhirnya masuk Vietnam karena masalah tadi," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mendorong investasi di sektor kesehatan selama fase pandemi corona. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah siap memberikan beragam insentif yang diminta oleh investor untuk memproduksi alat-alat ataupun kebutuhan sektor kesehatan.

"Kami dari BKPM lagi fokus investasi di sektor kesehatan dan akan kami mempermudah. Kami akan beri insentif apa yang dia minta," kata Bahlil.

Menurutnya, insentif tersebut akan diberikan selama investor tersebut mau menanamkan modalnya di Tanah Air. Investasi ini bertujuan menekan impor alat kesehatan di tengah meningkatnya permintaan selama pandemi corona.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika