Harga Emas Turun Tipis Usai Cetak Rekor Tertinggi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Harga emas berjangka masih naik 0,41% ke posisi US% 1.952,6 per ons.
Penulis: Agustiyanti
29/7/2020, 09.34 WIB

"Mengingat kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi, pasar berpikir Federal Reserve kemungkinan akan mengambil sikap kebijakan dovish," kata Yujiro Goto, kepala strategi FX di Nomura Securities.

Investor akan mengawasi indikasi bahwa bank sentral AS akan meningkatkan pembelian utangnya yang lebih lama, menerapkan imbal hasil atau menargetkan inflasi yang lebih tinggi daripada yang telah ditunjukkan sebelumnya ketika menyimpulkan pertemuan dua hari pada Rabu.

 Goldman Sachs pada hari Selasa mencatat bahwa potensi pergeseran Fed "menuju bias inflasi" bersama dengan rekor tingkat utang tinggi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Kekhawatiran semacam itu memacu investor untuk tetap membeli emas. Harga emas hanya melemah tipis setelah kemarin mencatatkan rekor tertinggi mencapai US$ 1.980 per ons. Emas juga terdongkrak ketidakpastian atas paket fiskal tambahan untuk mendukung perekonomian AS.

Rekor harga emas dunia juga mengerek harga emas Antam ke level tertinggi sepanjang sejarah pada kemarin, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman: