Kinerja Ekspor Keramik RI yang Sempat Dianggap Ancaman oleh Malaysia

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramik lantai bermotif. Produk keramik asal indonesia sempat dianggap sebagai ancaman oleh pelaku industri serupa di Malaysia.
Penulis: Happy Fajrian
19/1/2021, 17.38 WIB

Dengan kualitas yang sangat bersaing, Produk keramik asal Indonesia dianggap memiliki potensi mengganggu kinerja industri keramik dalam negeri Malaysia karena memiliki kualitas yang sangat bersaing. Indonesia juga merupakan salah satu negara pemasok utama keramik bagi Malaysia.

“Data statistik impor Malaysia 2019 menunjukkan Indonesia berada di posisi kedua setelah Tiongkok sebagai negara asal impor terbesar bagi Malaysia. Keputusan MITI ini membuka peluang yang besar untuk terus meningkatkan ekspor keramik Indonesia ke negeri jiran,” ujar Mendag Lutfi.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi mengatakan bahwa dalam kurun satu tahun terakhir industri keramik Indonesia telah dua kali terlepas dari rencana penerapan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) oleh negara mitra dagang.

“Sebelumnya keramik Indonesia juga berhasil lepas dari jeratan safeguard Filipina pada Desember 2019 lalu,” kata Didi.

Sementara Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati menjelaskan bahwa selama proses penyelidikan berlangsung, pemerintah telah mengikuti berbagai tahapan, mulai dari mendaftarkan diri sebagai pihak berkepentingan, berkoordinasi dengan para pelaku usaha, asosiasi, atase perdagangan, serta kementerian/lembaga lain.

“Kemudian mengirimkan sanggahan tertulis hingga mengirimkan pernyataan lisan pada pelaksanaan dengar pendapat yang diselenggarakan otoritas, serta bekerja sama dengan importir di Kuala Lumpur,” ujarnya.

Pradnyawati menilai keberhasilan di awal tahun ini menjadi pemicu positif dalam upaya pembelaan bersama perdagangan Indonesia sepanjang 2021. Meski demikian, Indonesia harus terus waspada dengan upaya-upaya negara mitra dagang menerapkan tools trade remedy untuk melindungi industri dalam negerinya.

Halaman:
Reporter: Antara