Indonesia Produsen Utama Kopi, tapi Ekspornya Kalah oleh Swiss

ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Petani menjemur buah kopi di Desa Pulo Rungkom, Aceh Utara, Aceh, Selasa (26/1/2021). Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan target produksi kopi nasional 2021 sebesar 834.750 ton, naik dari tahun 2020 sebanyak 769,7 ribu ton.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
28/1/2021, 19.56 WIB

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia. Meski begitu, ekspor kopi Indonesia masih kalah dari Swiss yang tak punya kebun.

"Kita memang produsen nomor 4. Itu kan soal kuantitas. Tapi sebagai eksportir, kita nomor 9," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Kasan Muhri di kantornya, Jakarta, Kamis (28/1).

Sementara itu, menurut nilainya, Swiss merupakan eksportir kopi terbesar nomor 5 di dunia. Kasan meyakini, Swiss memiliki produk ekspor yang bernilai tinggi dibandingkan Indonesia.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas kopi nusantara dinilai penting. "Jadi kualitas dari kuantitas yang ada itu yang memperoleh nilainya orang lain," katanya.

Kementerian Perdagangan pun akan mendorong ekspor kopi ke beberapa negara, seperti Jerman, Mesir, hingga Australia. Namun, saat ini pemerintah akan fokus meningkatkan ekspor ke Jerman.

Untuk mendukung hal itu, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan observasi selera konsumen kopi di Jerman.

Duta Besar Indonesia untuk Jerman telah mengumpulkan 24 sampel kopi dari seluruh Jerman. Selanjutnya, sampel kopi Jerman tersebut diobservasi untuk mengetahui selera konsumen Jerman.

Sementara di Indonesia, Kemendag bersama dengan asosiasi kopi telah mengumpulkan 150 kopi nusantara. "Sebagian coffee bean, sebagian roasted," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika