Indonesia Impor Vaksin Rp 6,4 Triliun pada Kuartal Pertama 2021

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.
Vaksinator menunjukkan cairan vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada warga penerima vaksin di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). Pemerintah tetap melaksanakan vaksinasi selama bulan Ramadhan dengan berpedoman fatwa MUI tentang vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa.
15/4/2021, 16.47 WIB

Badan Pusat Statistik mencatat impor vaksin pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$ 443,4 juta atau setara Rp 6,43 triliun menggunakan asumsi kurs Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat. Nilai impor tersebut melonjak hingga 1.315% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi

"Lonjakan impor ini bisa dipahami kenapa terjadi," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers pengumuman ekspor dan impor Maret 2021, Kamis (15/4).

Pemerintah tengah menggelar program vaksinasi Covid-19 dengan target 180 juta penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.  Adapun data vaksin yang diimpor terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelompok vaksin batuk rejan, campak, meningitis, dan polio. Kedua, vaksin untuk obat manusia di luar penyakit tersebut.

Berdasarkan data BPS,  impor vaksin tercatat US$ 176,34 juta pada Januari, US$ 88,28 juta pada Februari, dan US$ 178,74 juta pada Maret. Importasi vaksin batuk rejan, campak, meningitis, dan polio hanya pada Januari 2021 senilai US$ 5,6 juta dan berat 5.585 kilogram. Vaksi  didatangkan dari India US$ 1,69 juta, Prancis US$ 3,65 juta, dan Tiongkok US$ 258 ribu.

Sementara impor vaksin untuk obat manusia di luar penyakit batuk rejan, campak, meningitis, dan polio dilakukan pada Januari senilai US$ 170,73 juta dengan berat 43.670 kg. Dalam periode itu, vaksin tersebut berasal dari Cina US$ 166,46 juta, Belgia US$ 1,11 juta, dan negara lain US$ 3,16 juta.

Pada Februari 2021, tercatat  vaksin yang tiba senilai US$ 88,28 juta dengan berat 23.018 kg. Vaksin didatangkan dari Cina US$ 78,93 juta, Amerika Serikat (AS) US$ 5,84 juta, Belgia US$ 1,15 juta, Prancis US$ 2,3 juta, dan lainnta US$ 57 ribu.

Sementara pada Maret 2021, impor vaksin untuk obat manusia senilai US$ 178,744 juta dengan berat 32.450 kg. Vaksin berasal dari Cina 172,13 juta, AS US$ 58.059, Belgia US$ 944.210, Prancis US$ 736.498, dan lainnya US$ 4,88 juta.

Koordinator Fungsi Statistik Impor BPS Bambang Supriono mengatakan,  mayoritas vaksin obat manusia yang diimpor kemungkinan besar adalah untuk penanganan Covid-19. "Sepertinya mengarah ke situ," kata Bambang kepada Katadata.co.id, Kamis (15/4).

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan, pemerintah sudah mendapatkan 3 juta vaksin untuk tenaga kesehatan dan 7 juta vaksin untuk pelayan publik atau pekerja publik, guru, lansia, dan pekerja di pusat ekonomi. Setelah itu, pemerintah akan mendistribusikan untuk masyarakat umum.

Sejauh ini, pemerintah sudah mengamankan 426 juta vaksin covid-19 dari empat perusahaan produsen. Sebanyak 100 juta dosis dari Sinovac di Tiongkok dan 100 juta dosis dari Novavax di Kanada. Kemudian, 100 juta dosis dari AstraZeneca di Inggris, dan 100 juta dosis dari Pfizer atau perusahaan gabungan Jerman-AS. Namun, kata Jokowi, ada 215 negara yang berebut mendapatkan vaksin.

Jokowi belum dapat memastikan kapan vaksin tersebut dikirim meski Indonesia sudah mendapatkan jatah. "Masalah besar adalah ketersediaan vaksin itu sendiri yang tidak bisa dalam jumlah yang kami inginkan dalam waktu sekarang," kata Jokowi saat Perayaan Imlek Nasional Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (20/2).

Stok vaksin Covid-19 terancam menipis pada April 2021. Hanya tersedia 7,8 juta dosis vaksin Sinovac.  "Kami  nyuntiknya sudah 500 ribu dosis per hari. Bahkan, mungkin bisa meningkat jadi 600 ribu dosis sehari. Artinya 7,8 juta itu (untuk) suntik 15 hari bisa habis," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat diskusi daring penanggulangan pandemi COVID-19 pada Sabtu (27/3).

Menipisnya ketersediaan vaksin corona pada April disebabkan pengiriman vaksin AstraZeneca melalui skema COVAX-GAVI Facility yang tertunda, kemungkinan hingga Mei. Sejumlah negara di Eropa mengalami lonjakan kasus Corona dan mengembargo vaksin AstraZeneca di India.

Rencananya Indonesia bakal menerima 2,5 juta vaksin AstraZeneca pada Maret 2021. Total vaksin AstraZeneca yang akan diterima 11,7 juta dengan pengiriman direncanakan selesai Mei 2021. Namun, yang diterima Indonesia saat ini baru 1,1 juta dosis vaksin pada 8 Maret 2021.

Reporter: Agatha Olivia Victoria