Produksi Mitsubishi dan Daihatsu Indonesia Tak Terdampak Krisis Cip

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
\Ilustrasi mobil Mitsubishi Eclipse Cross, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Gedung Nusantara 2, ICE BSD, Tanggerang, Banten (18/7/2019). Mitsubishi Eclipse Cross, ditawarkan varian mesin MIVEC (4B40) berkapasitas 1500 cc turbo. Mesin ini dapat menghasilkan tenaga 163 PS pada putaran mesin 5.500 rpm. Untuk bertarung di segmen SUV Medium, Eclipse Cross ditawarkan pada rentang Rp 470 juta hingga tak melebihi Rp 500 juta. Mobil ini akan bersaing langsung dengan Honda CR-V pada k
19/4/2021, 13.10 WIB

“Kami masih memonitor situasinya seperti apa, jadi belum bisa memastikan akan mempengaruhi produksi Honda di Indonesia atau tidak,” kata Billy.

Di luar negeri, Produsen cip Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) memperkirakan krisis cip semikonduktor akan berlanjut hingga 2022. Bloomberg menyebutkan TSMC bergabung dengan sejumlah raksasa industri seperti Continental AG hingga Renesas Electronics Corp. dan Foxconn Technology Group.

Simak Databoks berikut: 

Sementara itu, dilansir dari Reuters, produsen otomotif Mitsubishi mengumumkan akan memangkas produksi 7.500 kendaraan di tiga pabrik di Jepang dan Thailand. Pemangkasan produksi ini terjadi karena Mitsubishi mengalami kekurangan cip semikonduktor.

Hampir bersamaan, produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai juga menghentikan produksi karena krisis cip semikonduktor mulai 12 April 2021. Hyundai menangguhkan produksi di pabrik utamanya, Asan di Seoul, yang menghasilkan 300 ribu kendaraan setiap tahun, termasuk sedan Sonata dan Grandeur.

Pada Februari lalu, dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan juga mengurangi produksi ratusan ribu kendaraan karena kekurangan cip semikonduktor. Honda memangkas target penjualan kendaraan 2,2% menjadi 4,5 juta unit dan Nissan menurunkan targetnya 3,6%, menjadi 4,015 juta unit.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi