Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menutup tempat usaha di sektor pariwisata. Penutupan dilakukan seiring melonjaknya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota dalam dua pekan terakhir.
Mulai dari bioskop, salon, kawasan pariwisata seperti Taman Mini Indonesia Indah dan Ancol, hingga gym atau pusat kebugaran ditutup.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang juga mengaku pasrah dengan kebijakan tersebut. Ia mengatakan, pemerintah sudah mengambil langkah tepat dengan menutup bioskop dan tempat usaha sektor pariwisata lainnya, mengingat kasus yang terus melonjak di Jakarta.
“Kerugian sudah pasti triliunan. Kalau ada pengetatan seperti ini ya imbasnya memang aktivitas ekonomi Jakarta semakin menurun,” kata Sarman kepada Katadata, Jumat (25/6).
Sarman menyebut, kondisi saat ini menjadi ketidakpastian bagi pengusaha. Ia mengkhawatirkan, apabila pengetatan PPKM mikro berkepanjangan, akan berakibat terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
“Tentu kami sangat khawatir sekali, karena tiap sektor punya daya tahannya masing-masing. Kalau terlalu lama tidak ada pemasukan, bisa saja terjadi PHK,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah dapat memperpanjang stimulus, relaksasi, serta keringan pajak yang selama ini ditujukan untuk mengurangi beban pengusaha sampai tahun depan.
Simak Databoks berikut:
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, semua pengelola bioskop akan mengikuti instruksi Pemprov menutup bioskop sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Ya ikuti saja, mau apa lagi. Kalau seperti ini kita buka pun pasti akan sepi, masyarakat mungkin jadi takut ke bioskop,” kata Djonny.
Namun, ia mengatakan, penutupan bioskop di Jakarta akan berpengaruh terhadap jaringan bioskop yang ada di daerah. Sebab, banyak produser yang memundurkan jadwal tayang filmnya karena ditutupnya bioskop di Jakarta.
“Bioskop daerah itu barometernya ya Jakarta. Kalau Jakarta ditutup, banyak film-film yang gak jadi masuk, padahal banyak film bagus,” kata dia.
Sementara itu, ia mengatakan, pengusaha bioskop belum merasakan keuntungan sejak pandemi Covid-19 melanda. Memang beberapa bulan ke belakang bioskop sudah bisa beroperasi, bahkan, ia menyebut, saat lebaran pengunjung meningkat pesat. Namun itu semua belum memberikan keuntungan yang signifikan.
“Meskipun ada peningkatan lebaran kemarin, kita belum untung, walaupun memang tidak rugi. Penghasilan kemarin hanya cukup untuk menutup kerugian kami di tahun lalu,” ujarnya.
Sebagai informasi, aturan penutupan tempat usaha sektor pariwisata tertuang dalam SK Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Nomor 419 Tahun 2021.
Mulai dari bioskop, salon, barbershop, gold, driving range, hingga kawasan pariwisata seperti Taman Mini Indonesia Indah dan Ancol ditutup. Meeting, seminar, dan workshop di hotel atau gedung juga tidak diizinkan. Museum, galeri, wisata tirta, dan gym atau pusat kebugaran juga ditutup.
Selain itu, bowling, billiard, waterpark, gelanggang renang, kolam renang, dan arena permainan anak juga ditutup selama PPKM Mikro hingga 5 Juli 2021.