Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakoni kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Kunjungan kerja itu dilakukan bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia selama sembilan hari terhitung sejak 9-18 Juli 2021, di antaranya membahas peningkatan investasi, perdagangan dan kebutuhan vaksin Covid-19 nasional.
“Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi," kata Muhammad Lutfi dalam keterangannya yang dikutip Kamis (15/7).
Hari pertama kunjungannya ke AS, Minggu (11/7), mereka langsung mengadakan pertemuan dengan pejabat perwakilan Indonesia di negara tersebut. Pertemuan itu membahas peran ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dan potensi sektor ekonomi digital di Indonesia.
Menteri Lutfi juga mendorong para pejabat perwakilan Indonesia di Amerika Serikat untuk menggali potensi ekonomi digital Tanah Air di negara tersebut. "Kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi digital telah berkembang sangat pesat," kata Lutfi.
Hari berikutnya, Senin (12/7), kedua menteri bersama CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah bertemu dengan COO US International Development Finance Corporation David Marchick. Mereka membahas sovereign wealth fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain sektor teknologi, gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perubahan iklim dan vaksin COVID-19.
Selanjutnya, Menteri Lutfi juga bertemu dengan CEO US-Asean Business Council Alex Feldman, membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi COVID-19. Dari hasil pertemuan itu, mereka sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia - Amerika Serikat ke level lanjut.
Mengakhiri agenda kunjungan kerja hari kedua, Menteri Lutfi bersama CEO Indonesia Investment Authority melaksanakan pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation Makhtar Diop.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Lutfi menyampaikan komitmennya untuk mempercepat pencapaian target netral karbon melalui industri yang ramah lingkungan. Pertemuan ini juga membahas kerja sama pengembangan industri logam ramah lingkungan dan kerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Saat ini Indonesia tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. "Pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia terutama di industri logam,” ujar Lutfi.
Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan mencapai US$ 27,2 miliar pada 2020. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat US$ 18,62 miliar dan impornya US$ 8,58 miliar. Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat surplus US$ 10,04 miliar pada tahun lalu.