Lion Air Merumahkan Ribuan Karyawan karena Tertekan Pandemi Corona

ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG
Sejumlah calon penumpang antre naik ke pesawat maskapai Lion Air di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (5/7/2019).
Penulis: Desy Setyowati
31/7/2021, 14.54 WIB

“Kondisi tersebut menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak sesuai secara perhitungan atau tidak sebanding,” kata Danang.

Di satu sisi, ada sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh Lion Air Group dan nilainya cukup besar. Perusahaan pun sedang menjalankan pemetaan agar lebih berfokus memperkuat seluruh lini bisnis yang terkena dampak pandemi.

Skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat. Lion Air Group akan terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan rancangan penyusunan cetak biru (blue print) dalam menghadapi Covid-19.

"Langkah lain akan diambil guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus meminimalkan beban yang ditanggung selama pandemi,” ujar dia.

Dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kontinuitas perusahaan, Lion Air Group tetap beroperasi secara bertahap. Rata-rata mengoperasikan 10% - 15% dari kapasitas normal atau sebelum pandemi Covid-19, yakni rerata 1.400 penerbangan per hari.

Halaman: