Perusahaan produsen pakan ternak ternama asal Belanda De Heus, berencana meningkatkan investasi sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 715 miliar di Indonesia.

Peningkatan investasi akan digunakan untuk membangun industri pakan ternak di Kawasan Industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur; serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.

Rencana tersebut disampaikan saat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan langsung dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus dalam kunjungan kerjanya ke Amsterdam, Belanda, Senin (11/10).

Bahlil menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus. Dalam hal ini, Kementerian Investasi siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut.

 “Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Selasa (12/10).

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun sekitar 30.000 hektare lahan baru jagung di Indonesia, tepatnya di Papua dengan kapasitas produksi hingga 900.000 ton per tahun.

Sementara itu, CEO De Heus, Koen de Heus menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah tersebut.

Koen de Heus menjelaskan, bahwa investasinya di Jawa Timur saat ini akan membangun pakan ternak berteknologi tinggi, dengan model bisnis yang bekerja sama dengan petani lokal.

Bahlil Lahadalia dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus (BKPM)



“Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500 ribu hingga 600 ribu ton per tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai,” ucap Koen de Heus.

De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2015, bergerak di bidang Industri Produk Farmasi Hewan, Industri Konsentrat Makanan Hewan, dan Industri Makanan Ransum Hewan.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) asal negara Belanda selama periode 2016-TW II 2021 menempati posisi ke-lima dengan realisasi investasi mencapai US$ 9.212 juta.

Capaian tersebut mencakup total proyek sebanyak 7.608 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.

 Dikutip dari website mereka, De Heus merupakan pemasok nutrisi hewan lengkap yang memproduksi pakan komplit, premiks, dan pakan khusus.

Perusahaan asal Belanda tersebut suda berdiri sejak 1911 dan memfokuskan pakan ternak untuk sapi, udang, ayam, dan babi.

Akhir September lalu, De Heus Indonesia bersama PT Janu Putra Sejahtera meresmikan peternakan ayam
dengan standar performa pembibitan Grand Parent Stock (GPS) seluas 8 hektar di Giriwoyo, Jawa Tengah.

Peternakan GPS tersebut berteknologi tinggi, ramah lingkungan, dan terkomputerisasi berbasis industri 4.0. Sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat diterima di pasar global.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi