Padat Karya Permukiman Habiskan Rp 5 T, Serap 300 Ribu Tenaga Kerja

Kementerian PUPR
Pelaksanaan program Padat Karya Tunai di lingkungan Kementerian PUPR
23/11/2021, 12.09 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot serapan program Padat Karya, termasuk di bidang Cipta Karya atau permukiman. Hingga November, program Padat Karya Tunai di bidang permukiman mereka telah menyerap lebih dari 300 ribu tenaga kerja.

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar  Rp 23,24 triliun pada tahun ini untuk Padat Karya Tunai (PKT/cash for work).

Program PKT bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memperbanyak program padat karya pada awal tahun 2021, sebanyak 2 – 3 kali lipat untuk mendukung program PEN," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari keterangan resminya, Senin (22/11).

 Basuki menjelaskan, salah satu program PKT yang dilaksanakan di Kementerian PUPR ada pada bidang Cipta Karya atau permukiman yang terdiri dari program PKT reguler seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dan Sanitasi Pondok Pesantren.

Selain itu, ada juga program Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), serta Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, Ditjen Cipta Karya mendapat alokasi sebesar Rp 5,29 triliun untuk program Padat Karya Tunai  tahun ini.

Program tersebut direncanakan dapat menyerap 219.821 tenaga kerja yang tersebar di 15.936 lokasi.

Diana menyebut, hingga 15 November 2021 pukul 12.00 WIB, realisasi padat karya yang sudah dilaksanakan sebesar 93,39% senilai Rp5,21 triliun.

Sedangkan, realisasi fisik sebesar 84,09% dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 362.488 orang.

 "Pembangunan infrastruktur permukiman dengan skema Padat Karya Tunai salah satunya dilaksanakan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dan sanitasi berbasis masyarakat," katanya.

Pada tahun ini, Pamsimas dilaksanakan di 4.525 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp 943 miliar untuk target 47.400 tenaga kerja.

Tercatat hingga 15 November 2021, penyerapan tenaga kerja Pamsimas sudah sebanyak 48.694 orang.

Sedangkan untuk program Sanimas, dialokasikan anggaran sebesar Rp 713 miliar untuk 23.100 tenaga kerja.

Kegiatan Padat Karya Tunai  ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

"Hingga saat ini progres penyerapan tenaga kerja PKT Sanimas sudah sebanyak 51.792 orang," ujar dia.

Di samping itu, pada TA 2021 ini, Ditjen Cipta Karya juga melaksanakan kegiatan pembangunan 6.000 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 1,4 triliun dengan target menyerap 36.000 tenaga kerja.

 Program ini meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik.

Adapun, progres dari program tersebut saat ini sudah terlaksana di 4.819 lokasi dengan serapan 38.523 tenaga kerja.

Kegiatan PKT bidang permukiman selanjutnya yakni, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang pada tahun 2021, akan menjangkau 1.500 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 900 miliar untuk 38.012 tenaga kerja.

 Progresnya saat ini sudah terlaksana di 1.195 lokasi dengan serapan tenaga kerja sebanyak 34.503 orang.

Program PKT bidang permukiman juga dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), yang pada tahun 2021 dilaksanakan di 2.099 lokasi senilai Rp 976 miliar dengan target 49.379 tenaga kerja. 

Progresnya hingga saat ini sudah terserap Rp 967 miliar untuk di 2.064 lokasi. 

KOTAKU dilakukan melalui pembangunan Infrastruktur Skala Lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal, juga rehabilitasi.

Kemudian, program Padat Karya Tunai bidang permukiman dilaksanakan dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), yang pada tahun 2021 dilaksanakan di 147 lokasi dengan anggaran Rp 90 miliar untuk menyerap 2.430 tenaga kerja.

"Saat ini sudah terserap melebihi target awal yaitu sebesar 4.198 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan sudah 100%," kata Diana.

Selain itu, kegiatan PKT juga dilaksanakan melalui kegiatan kontraktual dengan pola PKT sebesar Rp 224 miliar, dengan target serapan sebanyak 23.500 tenaga kerja. 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi