Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mencatat, kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) mencapai Rp 67 ribu triliun.
Namun, masih terdapat selisih kebutuhan pendanaan sekitar Rp 14 ribu triliun.
"Kebutuhan pendanaan ini akan mengalami peningkatan yang signifikan secara global sebesar 70%," kata Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati, dalam acara Peluncuran Sustainibility Report Danone Indonesia, Senin (20/12).
Vivi mengatakan, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan yakni pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, dalam menyelaraskan serta mengimplementasikan kebutuhan dan strategi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Untuk itu, sinergi dan integrasi yang menghubungkan seluruh potensi pendanaan inovatif untuk pencapaian SDGs menjadi penting," ujarnya.
Lebih lanjut, Vivi mengatakan, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia, sektor swasta dapat memainkan peran pelaksana.
Mereka bisa mengintegrasikan agenda SDGs dalam menjalankan proses bisnis atau operasional perusahaan, sehingga tercipta sebuah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersifat inklusif, serta mengutamakan perlindungan lingkungan.
Ia mencontohkan Danone Indonesia yang berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sejumlah program inisiatif yang dilakukan menjadi bukti kontribusi dan dukungan sektor swasta untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Danone Indonesia setiap dua tahun sekali konsisten mengeluarkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) baik dari sisi Danone-AQUA maupun dari Danone SN Indonesia.
Laporan Keberlanjutan Danone Indonesia disusun menggunakan framework Global Reporting Initiative (GRI) Standard, serta menghimpun berbagai program dalam pelestarian alam, dan edukasi nutrisi.
Juga, inovasi produk berdasarkan riset dan ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat dan komunitas di sekitar lokasi perusahaan, internal perusahaan, serta pelibatan berbagai sektor.
Hingga 2020, Danone-AQUA telah menanamkan 2,4 juta pohon, mencapai target 1,15 water ratio, mengurangi 14,77% penggunaan energi total dibandingkan 2019.
Kemudian, menghemat energi hingga total 149.713 Giga Joule, dan berhasil melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak 157.597 Ton Co2 Eq selama periode 2019-2020.
Danone-AQUA juga mencatat 363.000 penerima manfaat program WASH di 34 kabupaten/kota di Indonesia, lebih dari 500 pelaku UMKM menerima manfaat program DAMPING.
Lalu, 318 lahan pertanian berkelanjutan di 18 lokasi, serta 8.000 Ibu Rumah Tangga menjadi bagian dari program AQUA Home Service.
Sementara itu, dalam hal pencegahan stunting, program ‘Aksi Cegah Stunting’ juga terus digalakkan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong replikasi program ini di daerah lainnya.
Danone SN Indonesia juga membangun dua lokasi taman keanekaragaman hayati dengan luas total 24 hektar dan pengoptimalan sumber daya di seluruh kegiatan produksi.
"Kami mengapresiasi laporan keberlanjutan Danone Indonesia, yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam pencapaian target SDGs," ujar Vivi.