Indonesia Akan Bawa Isu Krisis Logistik dan Energi di Pertemuan G20

Katadata/Maesaroh
Jakarta akan menjadi salah satu kota penyelenggaraan G20 tahun 2021 dan 2022. Jakarta dan 14 kota lainnya dijadwalkan akan menjadi kota penyelenggara event G20 tahun 2022.
Penulis: Maesaroh
13/1/2022, 08.50 WIB

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan kolaborasi antarnegara menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan di masa depan, termasuk persoalan krisis logistik dan energi.

Karena itulah, Lutfi mengatakan Indonesia akan membawa sejumlah persoalan dan tantangan perdagangan tersebut untuk dibahas dan dicarikan penyelesaiannya secara bersama-sama pada pertemuan G20 tahun ini.

Mantan Duta Besar RI untuk Jepang tersebut mengatakan berbagai tantangan yang akan dihadapi dunia adalah perubahan nilai logistik, krisis energi, dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Lutfi mengatakan bila penyumbatan logistik di berbagai pelabuhan di dunia tidak diselesaikan maka perdagangan akan sulit untuk menopang pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini.

Sebagai catatan, kelangkaan kontainer dan kebijakan lockdown di sejumlah negara pada tahun lalu telah menimbulkan krisis logistik di dunia perdagangan.

Kelangkaan kontainer melambungkan harga barang ekspor sekaligus membuat lalu lintas perdagangan terhambat.

 Sementara untuk krisis energi, dia menjelaskan bila harga energi masih tinggi seperti saat ini maka dikhawatirkan dapat memberikan ancaman dalam ekonomi.

"Ketiga permasalahan ini akan Indonesia bawa ke G20 dan juga sistem perdagangan multilateral," tutur Lutfi dalam keterangan resmi, Rabu (12/1).

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat tersebut berharap ketiga permasalahan tersebut bisa diatasi.

"Sehingga perdagangan dapat menjadi mesin pertumbuhan, bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk seluruh dunia, karena kita tidak dapat melakukannya sendiri,”katanya.

Harga energi terutama batu bara melambung pada tahun lalu. Harga batu bara sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa ke level US$ 272,5 per metrik ton di bulan Oktober.

 Indonesia kini memegang Presidensi G20 dan akan menggelar ratusan pertemuan dalam rangkaian penyelenggaraan G20 sepanjang tahun ini.

Indonesia juga akan menggelar acara puncak KTT G20 di Bali pada November mendatang.

"Inilah waktunya untuk berkolaborasi antarnegara dan bangsa. Diharapkan kita dapat menciptakan perdagangan yang adil dan perdagangan yang menguntungkan untuk setiap orang,” tutur Lutfi.

 Sebagai informasi, Lutfi juga telah ditunjuk sebagai  Ketua Penanggung Jawab penyelenggaraan Side Events G20 tahun 2022.

Dia pun memastikan kearifan lokal Indonesia akan menjadi nilai lebih pada agenda-agenda Side Events G20 tahun 2022 ini.

Lutfi optimistis seluruh agenda Side Events G20 akan berdampak penting pada keseluruhan rangkaian Pertemuan G20 yang digelar di Indonesia tahun ini.

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut mengatakan Side Events G20 bertujuan memberi pemahaman yang lebih lengkap kepada anggota G20 mengenai agenda prioritas Presidensi G20.

"Side Events G20 juga harus menjadi showcase citra positif kemajuan dan budaya Indonesia. Showcase filosofi nilai budaya luhur ditampilkan secara berkala dalam sejumlah side events tersendiri," tutur Lutfi, Jumat (7/1).



 

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.