Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ketersediaan ikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan suci ramadan hingga hari raya Idul Fitri 2022. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M Zainy menyebutkan pasokan ikan akan melimpah menjelang hari raya Idul Fitri dikarenakan nelayan kembali dari melaut sebelum lebaran.
Zainy menjelaskan bahwa saat ini perikanan tangkap sedang bergeliat dan hampir semua kapal ikan aktif melaut. Hal itu berdasarkan peningkatan penerbitan perizinan yang meningkat di triwulan pertama 2022 dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Surat Perizinan Berlayar yang terbit pada kuartal-I 2022 sebanyak 2.383. Sedangkan, pada periode yang sama tahun sebelumnya SPB yang terbit sebanyak 1.414 izin.
Izin yang terbit hampir meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, diperkirakan dapat memasok kebutuhan hari raya. "Insya Allah nanti menjelang hari raya mereka datang karena akan berlebaran. Semua datang membawa ikan yang kemudian stok ikan akan melimpah," kata Zainy dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Senin (4/4).
Zainy mengatakan, persediaan ikan selama awal Ramadan masih tersedia. Sebab, pendaratan ikan sebelum bulan puasa sudah cukup tinggi. "Pada bulan ini termasuk yang sedang musimnya, bukan paceklik, bukan juga melimpah. Tapi cukup untuk stok," kata Zainy.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu memastikan bahwa stok ikan budidaya cukup dengan harga yang relatif stabil. "Masyarakat tidak perlu khawatir jumlah stok ikan cukup dan harga relatif stabil," katanya.
Haeru menjelaskan prognosa perikanan budidaya pada periode Januari hingga April 2022 sebanyak 1,5 juta ton di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa jenis ikan yang paling banyak dibudidaya adalah nila, mas, lele, udang vaname, bandeng, dan patin.
Berdasarkan data KKP, kebutuhan ikan pada bulan April sebanyak 1,26 juta ton, dan Mei 1,38 juta ton, atau totalnya sebanyak 2,64 juta ton. Sementara prognosa ketersediaan ikan pada April sebanyak 1,4 juta ton, dan Mei 1,6 juta ton atau totalnya 2,99 juta ton. Dengan begitu ketersediaan ikan pada bulan April dan Mei atau selama Ramadhan hingga Idul Fitri surplus 0,22 juta ton.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam negeri mencapai US$ 409,3 juta (1,95%). Jumlah tersebut naik 3,4% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 395,9 juta.