Pengusaha Sawit Optimistis Larangan Ekspor CPO Dicabut Bulan Depan
Pelaku industri optimistis harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah di pasar akan tercapai selambatnya akhir Mei 2022. Dengan demikian, larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya bisa dicabut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan ekspor CPO dan produk turunannya mulai 28 April 2022. Jokowi berjanji akan mencabut ekspor tersebut jika harga minyak goreng di seluruh pasar di Indonesia sudah mencapai HET.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, saat ini industri sawit sudah memenuhi penugasan Kementerian Perindustrian untuk memasok 191.000 ton minyak goreng curah per bulan. Hingga Rabu (27/4), volume produksi industri minyak goreng curah telah mencapai 190.000 ton
"Artinya, volume penugasan itu bisa dicapai," ujarnya kepada Katadata, Kamis (28/4).
Namun, industri mengalami kendala dalam mendistribusikan paoskan tersebut karena tidak memiliki jaringan distribusi ke daerah. Oleh sebab itu, Sahat mengatakan, industri mengapreasiasi peran Perum Bulog dan Holding Pangan yang akan mendistribusikan pasokan minyak goreng curah.
Perusahaan BUMN tersebut telah memiliki jaringan distribusi ke seluruh kabupaten/kota di penjuru negeri. Dengan demikian, distribusi akan lebih cepat dan tepat sasaran.
Sahat mengatakan, larangan ekspor CPO dan produk turunannya tidak akan berdampak signifikan pada 10 hari pertama sejak diterapkan. Sebab, waktu dimulainya larangan ekspor tersebut berdekatan dengan cuti bersama yang akan berlangsung hingga 8 Mei 2022.
"Nggak ada pengaruh (pelarangan ekspor tersebut ke industri sawit nasional), karena pekerja pabrik juga libur 10 hari untuk lebaran seperti biasa. Jadi aman-aman saja," kata Sahat.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung menghitung harga minyak goreng curah di distributor nasional saat ini di level Rp 13.050 per liter. Harga minyak goreng curah di distributor Kabupaten/Kota menjadi Rp 13.700 per liter. Sementara harga beli di tingkat pengecer pasar telah mencapai Rp 14.000 perliter.
"Tentu ini bisa jebol di Rp 14.000 per liter. Oleh karena itu, saran kami, HET yang ditetapkan adalah harga di luar biaya transportasi," kata Gulat.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan nilai ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mencapai US$ 35 miliar pada 2021. Nilai ini meningkat 52,8% dari US$ 22,9 miliar pada 2020.