Jokowi Minta Indonesia Bisa Ekspor Beras, Kementan Siapkan Strategi

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Pekerja menyusun karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Serang, Banten, Kamis (17/3/2022).
Penulis: Andi M. Arief
14/6/2022, 19.38 WIB

"Potensi produksi beras pada subround pertama 2022 (Januari-April) kami perkirakan sebesar 14,63 juta ton, atau meningkat sebesar 1,05 juta ton dan secara persentase meningkat 7,7% dibandingkan subround pertama 2021 lalu sebesar 13,58 juta ton," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto.

Produksi padi pada periode pertama tahun ini juga berpotensi naik menjadi 25,4 juta ton. Ini menunjukkan peningkatan 7,7% atau 1,82 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perum Bulog berencana untuk mengekspor beberapa hasil pangan, salah satunya beras. Adapun beras yang akan diekspor berasal dari daerah dengan biaya logistik yang tinggi, seperti Maluku.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan pihaknya sedang membuktikan bahwa pemerintah dapat melakukan swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras. Salah satu pembuktian yang dimaksud adalah tidak adanya impor beras selama tiga tahun terakhir.

"Kalau dilihat ada impor beras, itu adalah beras khusus. (Akan) tetapi, untuk keutuhan secara umum, kita tidak ada impor, karena cukup," kata Buwas.

Buwas menyebutkan pihaknya sedang mengupayakan ekspor beras ke beberapa negara yang membutuhkan. Adapun, Buwas menyampaikan pihaknya sedang menjajaki bersama kementerian terkait tentang kemungkinan ekspor beras asal Maluku ke Timor Leste.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief