PT KAI Commuter bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan uji coba operasional hari pertama terhadap Stasiun Matraman, Jakarta Timur. Stasiun Matraman akan melayani perjalanan KRL tujuan Cikarang-Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.
"Stasiun Matraman bisa menjadi kemudahan aksesibilitas pengguna jasa komuter, khususnya Kampung Melayu, Stasiun Senen, Cempaka putih dan sekitarnya," kata Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba di Jakarta, Jumat (17/6).
Anne mengatakan, uji coba akan berlangsung selama sepekan. Stasiun Matraman berfungsi sebagai selter sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pengguna KRL di Stasiun Manggarai.
"Karena biasanya (pengguna) yang turun di Stasiun Manggarai tidak transit. Jadi, bisa turun di Matraman," ujar Anne.
Anne mengatakan, kehadiran stasiun selter itu diharapkan dapat melayani sekitar 2000 penumpang per hari. "Volume pengguna bukan tujuan utama, karena kami sedang melakukan uji coba," kata Anne.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, Rode Paulus, menjelaskan bahwa kegiatan uji coba Stasiun Matraman dilakukan dengan sangat teliti untuk memastikan kesiapannya sebelum dioperasikan.
“Kami tidak ingin gegabah dalam mengoperasikan Stasiun Matraman dan ingin memastikan bahwa fasilitas penunjang di stasiun ini betul-betul siap untuk melayani penumpang,” kata Rode dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/6).
Rode mengatakan, salah satu fasilitas pelayanan yang mendapat perhatian khusus dalam kegiatan pengecekan ini adalah fasilitas eskalator dan lift yang menghubungkan area concourse dengan peron.
Sebelumnya, disampaikan bahwa Stasiun Matraman akan mulai diuji coba dengan skema naik-turun penumpang. Meski secara fisik bangunan dan fasilitas stasiun ini sudah siap dan layak operasi, Rode mengaku bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru dan ingin memastikan kembali kelayakan stasiun dari segi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Semoga dengan pengecekan yang masih terus dilakukan ini, tidak terjadi lagi kendala penumpang sebagaimana yang sempat terjadi di beberapa stasiun lain,” ujarnya.
Lebih lanjut Rode menyebutkan bahwa pengecekan fasilitas penunjang juga terus dilakukan di beberapa stasiun seperti Stasiun Jatinegara. Tim teknis DJKA telah melakukan pengecekan secara keseluruhan untuk seluruh fasilitas eskalator dan lift yang terdapat di Stasiun Jatinegara. Pengecekan ini dilakukan untuk menilai kondisi eskalator dan lift di Stasiun Jatinegara sebelum dioperasikan.
“Kami selalu mengupayakan agar pengecekan di Stasiun Matraman maupun pembenahan fasilitas penunjang di stasiun-stasiun lainnya dapat selesai secepatnya sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh penumpang,” katanya.
Ia juga memastikan pihaknya terbuka terhadap masukan dari pengguna jasa layanan kereta api di wilayah Jabodetabek agar dapat menjadi bahan evaluasi dalam pembangunan yang dilakukan.
“Terima kasih atas segala masukan yang sudah disampaikan, semoga apa yang kami lakukan di lapangan dapat menjawab masukan-masukan tersebut satu per satu,” pungkas Rode.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang kereta api mencapai 19,44 juta orang pada Maret 2022. Jumlah tersebut naik 48,76% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,07 juta orang.
Dilihat dari wilayahnya, penumpang kereta api di Jawa (Jabodetabek + non-Jabodetabek) menjadi yang terbanyak sebesar 19,13 juta orang. Disusul penumpang Jabodetabek sebanyak 15,7 juta orang.