Malaysia Airlines Ganti 21 Airbus A330 dengan Pesawat Hemat BBM

Malaysia Airlines berencana mengumumkan keputusan untuk mengganti armada 21 pesawat berbadan lebar Airbus (AIR.PA) A330 dengan pesawat generasi baru yang lebih hemat bahan bakar. Penggantian tersebut rencananya akan dilakukan pada Juli 2022.

“Kami berada di tahap akhir proses. Kami sedang mencari penggantian pada armada A330 kami,” kata Kepala Eksekutif Malaysia Airlines Izham Ismail di sela-sela pertemuan tahunan badan industri penerbangan IATA di Qatar, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/6).

Namun dia menolak merinci apakah pembelian pesawat baru tersebut akan dipesan dari produsen langsung atau melalui lessor. Airbus A330neo, A350 dan Boeing 787 adalah opsi teknologi baru yang bersaing dalam kisaran ukuran itu, tetapi Izham menolak untuk mengungkapkan jenis mana yang sedang dipertimbangkan.

 Malaysia Airlines memiliki armada A350. Maskapai penerbangan tersebut juga sempat melakukan pemesanan sementara untuk 787 pada tahun 2017, tetapi kesepakatan itu telah berakhir.

Rencana modernisasi armada dirancang untuk membantu menurunkan emisi karbon. Kebijakan itu digaungkan ketika maskapai, yang merugi selama bertahun-tahun bahkan sebelum pandemi, telah melaporkan arus kas positif sejak Oktober.

Izham mengatakan, Malaysia Airlines telah memangkas lebih dari setengah beban utangnya sebagai bagian dari restrukturisasi yang disepakati dengan kreditur tahun lalu. Dia berharap, maskapai tersebut dapat kembali untung pada 2023.

 Sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia juga mengoperasikan pesawat Airbus, umumnya bertipe A320 dan A330. Dilansir dari Planespotter.net tahun 2020, Citilink mencatatkan jumlah kepemilikan paling banyak, yakni 53 unit, kemudian disusul Batik Air dengan 46 unit.

 AirAsia dan Garuda Indonesia juga memiliki pesawat buatan perusahaan Eropa ini, masing-masing sebanyak 28 unit dan 27 unit yang aktif beroperasi. Sementara itu, Lion Air hanya menggunakan lima unit.