Kementerian Investasi kembali menyusun Peta Peluang Investasi atau PPI pada tahun ini. Sejauh ini, telah ada 22 profil proyek investasi yang berbasis sumber daya alam dan manufaktur.
Sebanyak 11 proyek berbasis sumber daya alam dalam klaster perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, dan energi. Sementara itu, proyek lainnya berbasis manufaktur di klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.
“Hari ini kita buat Peta Potensi Investasi sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada market nya, investasi itu yang kita tawarkan,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, Kamis (4/8).
Bahlil mengatakan, proyek-proyek investasi dalam PPI akan memberikan kontribusi langsung dalam capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG's. Secara khusus, investasi dalam 22 PPI tersebut diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan.
Adapun, 22 profil proyek investasi berkelanjutan tersebut tersebar di 13 provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.
Bahlil menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan jalan yang jelas bagi investor untuk masuk ke dalam negeri. Oleh karena itu, Bahlul akan mengawal penyusunan PPI hingga pembuatan dokumen pra studi kelayakan.
Bahlil menilai, implementasi PPI akan memberikan gambaran komprehensif dan detail kepada para calon investasi di daerah. Menurutnya, pemerintah akan fokus pada pembangunan industri berbasis energi baru terbarukan atau EBT.
Penyusunan PPI telah diinisiasi oleh Kementerian Investasi sejak 2020. Pada Maret 2022, Bahll telah menerbitkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp 155,12 triliun.
Seluruh investasi tersebut ada dalam sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi. Sejauh ini, 10 dari 47 proyek investasi telah terealisasi dengan dana yang berhasil ditanamkan senilai Rp 39,55 triliun atau 25,49% dari nilai investasi 47 proyek investasi tersebut.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp302,2 triliun sepanjang kuartal II-2022, tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Menurut data BPKM, realisasi tersebut meningkat 7% dari kuartal I 2022 (quarter-to-quarter/qtq) dan tumbuh 35% dari kuartal II 2021 (year-on-year/yoy).