Merugi, Wings Air Hentikan Sejumlah Rute Penerbangan

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.
Penumpang bersiap menaiki pesawat untuk mengikuti penerbangan komersil perdana menuju Cepu Blora di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (5/8/2022).
21/8/2022, 15.30 WIB

Wings Air bagian dari maskapai penerbangan Lion Air Group menghentikan sementara operasi penerbangan sejumlah rute domestik. Kabar terbaru, Wings Air berhenti melayani rute Balikpapan-Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pekan ini.

"Informasi yang kami terima, manajemen Wings Air masih menunggu rotasi armada pesawat," kata Kepala Bandara Tanjung Harapan Sofyan Palanro saat dikonfirmasikan di Tanjung Selor, seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/8).

Sofyan memperkirakan kelangkaan bahan bakar juga menjadi penyebab Wings Air berhenti beroperasi di Bulungan. Dia juga belum mendapatkan informasi kapan maskapai penerbangan tersebut beroperasi kembali.

Dia mengaku belum punya data mengenai jumlah total penumpang yang terkena dampak akibat terhentinya operasional Wings Air. Seharusnya, imbuh dia, maskapai memberikan informasi pembatalan keberangkatan kepada pihak bandara dan calon penumpang.

"Kami belum update berapa banyak jumlah penumpang yang ter-cancel penerbangannya. Kami agak menyayangkan juga ada kejadian seperti ini," tuturnya.

Sementara kantor maskapai Wings Air di Bandara Tanjung Harapan nampak tidak beroperasi. Tidak ditemukan seorang pun petugas maskapai di lokasi tersebut.

Wings Air Merugi

Sebelumnya, Wings Air juga telah membatalkan penerbangan rute Ambon-Saumlaki. Anak perusahaan Lion Air itu juga menghentikan semua rute penerbangan reguler terjadwal dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Padahal rute tersebut baru dibuka 5 Agustus 2022.

"Wings Air rute Pondok Cabe–Purbalingga PP dan Pondok Cabe–Cepu Blora PP selama ini dioperasikan dengan frekuensi terbang satu kali seminggu setiap Jumat, masih mengalami kerugian, dikarenakan tingkat permintaan pasar dan jumlah penumpang masih rendah," kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui keterangan tertulis, Jumat (12/8).

Danang mengatakan, utiliasi pengoperasian pesawat udara tipe ATR 72 (propeller/ baling-baling) yang dioperasikan oleh Wings Air tidak maksimal. Selain itu, Wings Air juga kerap mengalami kendala karena harga avtur di bandara perintis yang lebih mahal dibandingkan kota besar.

"Hal ini karena melayani penerbangan perintis sehingga operasional merugi. Untuk pengoperasion jenis pesawat ATR  tidak seperti pesawat jet," kata Danang.

Dia menambahkan, Wings Air senantiasa melakukan evaluasi pasar menurut perkembangan situasi dengan tujuan operasional penerbangan dijalankan secara tepat. Wings Air berharap, pada waktu mendatang dapat kembali membuka layanan penerbangan berjadwal tersebut.

 Di Indonesia, provinsi dengan bandara terbanyak yang melayani penerbangan perintis adalah Papua. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 Papua memiliki 94 bandara. Papua Barat menempati posisi kedua dengan jumlah 23 bandara dan Maluku di posisi ketiga dengan jumlah 18 bandara.