Cegah Lonjakan Harga, Bulog Salurkan Cadangan Beras Pemerintah

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.
Petugas mengecek kualitas beras hasil serapan dari petani di Gudang Perum Bulog Subdivre Serang, Banten, Selasa (30/8/2022).
14/9/2022, 10.54 WIB

Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah menerbitkan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mencegah terjadinya lonjakan harga dan inflasi. Kebijakan merupakan antisipasi dari harga beras yang terus menanjak selama sebulan terakhir.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional atau Perbadan No. 4-2022 tentang Penyaluran CBP dalam rangka Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga bagi Keluarga Penerima Manfaat. Aturan tersebut dinilai dapat mengoptimalkan penyaluran CBP dengan lebih terukur. 

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi ,mengatakan optimalisasi CBP dapat berkontribusi secara signfikan dalam mengendalikan inflasi. Strategi yang digunakan adaah melakukan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga atau KPSH di daerah yang rawan mengalmi kenaikan harga beras dan memiliki kontribusi tinggi terhadap inflasi.  

“Kami optimis dan siap menjalankan tugas ini, karena kami sudah pegang peta dan data titik-titik mana yang terindikasi rawan dan perlu diintervensi,” kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (13/9). 

Secara rinci, KPSH adalah penyaluran beras dengna harga terjangkau kepada Keluarga Penerima Manfaat atau KPM. Pelaksanaan KPSH akan dilakukan oleh Perum Bulog, sementara itu, KPM akan mendapatkan beras sebanyak 20 kilogram. 

Beras KPSH tersebut akan dilengkapi denga informasi jenis beras dan harga tebus. Adapun, harga tebus akan disesuaikan dengan kualitas dan mutu beras. 

Penyaluran CBP melalui KPSH oleh Bulog akan terus dilakukan sepanjang tahun ini. Bulog pun akan melaporkan rincian penyaluran CBP setiap bulannya, seperti realsasi volume penyaluran beras, dan jumlah KPM kepada Bapanas. 

Selain melapor ke Bapanas, penyaluran CBP melalui KPSH kepada KPM akan diawasi oleh beberapa lembaga pemerintah, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, Kementeran Pertanian, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, Sekretariat Kabinet, dan Kepolisian. 

Di sisi lain, Arief mengatakan, Bapanas terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengendaliakn inflasi pangan. Arief menyampaikan, Bapanas akan memberikan informasi lengkap terkait sentra produksi dan sistem logistik pangan kepada pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi daerah. 

 "Kami siap berkolaborasi dan bersinergi, atau bisa juga melalui Dinas Pangan yang ada di seluruh daerah,” kata Arief.

 Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan Bulog akan meningkatkan program KPSH untuk meredam kenaikan harga beras. Pada saat yang sama, Bulog akan meningkatkan stok cadangan beras . Suyamto mencatat CBP yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 1 juta ton yang tersebar merata di penjuru negeri. 

 Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional atau PIHPSN mendata rata-rata nasional harga beras pada minggu kedua September 2022 telah mencapai Rp 12.000 per kilogram (Kg). Harga tersebut terakhir kali terjadi pada minggu ketiga Mei 2020.

 Selama 30 hari terakhir, harga beras telah naik Rp 200 per Kg, sedangkan selama 12 bulan terakhir harga beras telah tumbuh Rp 150 per Kg. Pada minggu kedua September 2022, harga beras tertinggi ada di Sumatra Barat atau senilai Rp 13.950 per Kg, sedangkan harga beras di DKI Jakarta telah mencapai Rp 13.750 per Kg.

 

Reporter: Andi M. Arief