Hasil penelusuran Google Destination Insight menyatakan bahwa minat perjalanan wisatawan luar negeri ke Indonesia naik 36% pada Juni-Agustus 2022, dibandingkan periode yang sama pada 2019. Hal ini merupakan salah satu tanda akan bangkitnya industri pariwisata Indonesia setelah pandemi Covid-19.
Para wisatawan global yang memiliki minat untuk melakukan perjalanan liburan ke Indonesia, rata-rata memilih Bali sebagai tempat destinasi. Pernyataaan itu tercermin dari Google Trends, dengan hasil penelusuran terkait “Kintamani” naik sebesar 64%.
Selain itu, Google juga melacak terjadinya peningkatan minat bepergian pada masyarakat Indonesia. Untuk periodeJuni hingga Agustus tahun ini, minat pengguna di Indonesia terhadap perjalanan ke luar negeri dan tujuan domestik 2022 naik sebesar 17% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Penelusuran untuk kategori "akomodasi" tumbuh 21%. Sementara minat untuk "perjalanan udara" naik 11% pada periode yang sama.
“Dengan tingginya antusiasme wisatawan domestik terhadap kota-kota kecil di Indonesia, hotel-hotel perlu belajar untuk menggaet para wisatawan yang sudah semakin nyaman mencari informasi di dunia online,” ujar Industry Analyst, Google Indonesia, Vania Anindiar dalam acara Virtual Press Briefing: World Tourism Day 2022, pada Senin, (26/09).
Penelusuran Google untuk healing naik 500%
Sementara itu, menurut Google Trends penelusuran topik travel yang mengandung kata “healing” naik 500 % tahun ini dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan ada banyak konsumen di Indonesia yang mencari tempat untuk bersantai demi melepas stres.
“Hari Pariwisata Sedunia tidak hanya mengingatkan kita terhadap kebutuhan untuk bepergian dan mengeksplorasi, tetapi juga menemukan berbagai destinasi untuk bersantai dan melarikan diri sejenak dari stres dan hiruk-pikuk kehidupan di kota besar,” ujar Vania.
Menurutnya makna bepergian kini jadi lebih dalam, tak lagi sekadar menjadi aktivitas untuk melihat tempat-tempat baru. “Ini adalah bentuk perawatan diri, momen menenangkan untuk melakukan refleksi diri, dan menjadi ‘me time’ yang sangat berharganya,” ujarnya.
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), nilai konsumsi pariwisata internal Indonesia pada 2020 mencapai Rp745,59 triliun. Angka tersebut anjlok sebesar 57,01% dibanding tahun 2019.