Peternak Bagikan Ayam Gratis karena Harganya Anjlok Jadi Rp 13.000

Istimewa
Peternak membagikan ayam gratis ke warga di Malang, Jawa Timur, Kamis (29/9/2022).
29/9/2022, 14.13 WIB

Komunitas Peternak Unggas Nasional bersama melakukan aksi bagi-bagi ayam hidup gratis di Malang, Jawa Timur. Aksi tersebut dilakukan setelah harga ayam di tingkat peternak anjlok menjadi Rp 13.000 per kg.

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara, Alvino Antonio, mengatakan bahwa peternak merasa kecewa karena harga jual aya di kandang anjlok. Namun demikian, harga ayam di tingkat konsumen tinggi.

"Kami emosi, harga ayam di kandang murah sekali Rp 13.000 per kg, tapi rakyat Indonesia masih membeli dengan harga tinggi," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (29/9).

Dia mengatakan, harga daging ayam yang anjlok telah terjadi berulang kali. "Ini akibat kegagalan pemerintah yang selalu terulang-ulang tidak pernah mau melindungi rakyat yang kecil," ujarnya.

Pada awal September, ratusan peternak telah melakukan aksi demo karena harga ayam yang anjlok. Demo dilakukan di tiga lokasi yaitu Istana Negara, kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Lima tuntutan yang disampaikan para peternak dalam unjuk rasa tersebut:

1. Bebaskan kuota grand parents stock (GPS) atau indukan ayam
2. Perlindungan untuk UMKM kembalikan budidaya ke peternak UMKM minimal 80%
3. Turunkan harga pakan ternak
4. Turunkan harga DOC
5. Bentu badan perlindungan untuk menyerap hasil ternak UMKM dengan harga sesuai acuan Badan Pangan Nasional
6. Diduga terjadi kartel harga DOC dan pakan ternak.

"Kami melakukan aksi damai untuk mendukung pemerintah dalam memperbaikin tata niaga ayam ras pedaging yang saat ini harga sarana produksinya tinggi dan tidak sesuai dengan harga jual ayam hidupnya," kata Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional, Alvino Antonio, melalui keterangan tertulis, Selasa (6/9).

Pasokan ayam berlebih

Namun demikian setelah hampir sebulan berlalu, harga ayam di tingkat peternak malah semakin jatuh hingga mencapai Rp 13.000 per kg.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan  Harga Acuan Pembelian atau HAP daging ayam di tingkat petani yang telah disepakati adalah Rp 21.000 - Rp 23.000 per Kg. Namun penetapan harga acuan tersebut tidak bisa mendongkrak harga ayam. 

 Arief mengatakan, penurunan harga daging ayam di level peternak disebabkan oleh kelebihan pasokan. Ketersediaan daging ayam ras di dalam negeri diproyeksikan mencapai sekitar 602.000 ton hingga akhir September 2022.

Produksi daging ayam pedaging di Indonesia mencapai 3,28 juta ton pada 2020. Dalam periode yang sama, Jawa Barat menjadi provinsi dengan produksi terbesar sebanyak 838.149 ton.


 Menurut Arief, stabilitas harga ayam perlu dilakukan untuk mencegah peternak gulung tikar dan mengurangi pasokan ayam dalam negeri. Hal itu berpotensi menyebabkan krisis pangan di dalam negeri. 

"Stabilitas dan kewajaran harga akan mempengaruhi keberlangsungan usaha dan semangat para peternak unggas mandiri mikro dan kecil dalam menjalankan usaha peternakan,” kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (26/9).

 Badan Pangan Nasional telah memfasilitasi penyerapan 15.490 ekor ayam hidup dari peternak ke lima perusahaan unggas nasional. Selanjutnya, akan ada lima perusahaan unggas nasional lagi yang telah sepakat untuk mendukung program tersebut.