Pemerintah tengah mempersiapkan insentif untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
"Insentif ini akan berjalan, sedang disiapkan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu (12/10). Namun demikian Luhut tidak merinci jenis insentif yang akan diberikan pemerintah tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden no. 7 tahun 2022 tetang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional. Dalam aturan tersebut, presiden Jokowi memberikan perintah kepada para menteri dan kepala lembaga untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik.
Luhut mengatakan, bahwa peraturan tersebut telah memberi instruksi terhadap lembaga pemerintahan dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran bagi pembelian kendaraan listrik pada 2023.
"Pengadaan kendaraan listrik mulai tahun depan rencananya, budgetnya harus membeli kendaraan listrik," kata Luhut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, mengatakan bahwa saat ini tren pertumbuhan kepemilikan kendaraan listrik di dalam negeri sedang tumbuh. Hal tersebut ditunjukkan dari volume penjualan kendaraan listrik dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022 di Jakarta.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan listrik di GIIAS Jakarta 2022 mencapai 1.594 unit. Secara rinci, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai mencapai 1.274 unit, sementarai itu kendaraan hybrid yang terjual adalah 320 unit.
Dengan kata lain, penjualan kendaraan listrik telah berkontribusi sebanyak 5,97% dari total unit kendaraan terjual di GIIAS Jakarta 2022. Adapun, total kendaraan yang terjual pada GIIAS Jakarta 2022 mencapai 26.658 unit dengan nilai transaksi hingga Rp 11,74 triliun.
Sekretariat ASEAN dalam ASEAN Investment Report menyatakan bahwa Indonesia menerima aliran investasi asing untuk industri kendaraan listrik terbesar di kawasan ASEAN yaitu senilai US$ 17,8 miiar pada 2019-2022.
"Meski pandemi, investor industri otomotif di ASEAN tetap aktif, terutama dalam rantai pasok kendaraan listrik," jelas laporan tersebut.
Setelah Indonesia, negara penerima investasi asing terbesar untuk kendaraan listrik adalah Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.