Indonesia dan Uni Eropa Sepakat Aturan Jasa Keuangan dalam IEU-CEPA

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen (kiri) di sela rangkaian kegiatan KTT G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
22/12/2022, 11.43 WIB

Indonesia dan Uni Eropa (UE) sepakat untuk mempercepat perundingan Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Indonesia dan UE berhasil menyelesaikan secara substansi pengaturan jasa keuangan di bawah kerangka perdagangan jasa.

Selain itu, kedua belah pihak juga telah mencapai kemajuan dalam pembahasan berbagai isu, terutama di bidang ketentuan asal barang dan hambatan teknis perdagangan. Kesepakatan ini dicapai setelah Indonesia dan UE menuntaskan putaran ke-12 Perundingan IEU CEPA pada 16 Desember 2022.

Perundingan putaran ke-12 adalah putaran penuh pertama setelah pertemuan terakhir pada November 2021. "Delegasi Indonesia dan EU berkomitmen untuk mempercepat perundingan sesuai instruksi Presiden kedua negara,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha, yang dikutip dalam keterangan resmi pada Kamis (22/12).

Johni memimpin perundingan tersebut sebagai Ketua Kelompok Perunding Indonesia bersama Filip Deraedt dari Komisi Eropa sebagai Ketua Kelompok Perunding UE.

Putaran ke-12 membahas 15 isu runding, yaitu perdagangan barang; ketentuan asal barang; instrumen pengamanan perdagangan; hambatan teknis perdagangan; cukai dan fasilitasi perdagangan; perdagangan jasa; investasi; penyelesaian sengketa investasi; pengadaan pemerintah; perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; transparansi dan good regulatory practice; mutual administrative assistance; penyelesaian sengketa; ketentuan institusional; serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von Der Leyen mengharapkan kemajuan dalam Perundingan IEU CEPA pada pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 tanggal 14 November 2022 di Bali.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Wakil Presiden Eksekutif/Komisaris Eropa (EVP) untuk Perdagangan Valdis Dombrovskis juga mendorong perundingan untuk segera dapat diselesaikan dan diimplementasikan.

Untuk itu, seluruh Ketua Kelompok Kerja pada masing-masing isu diminta untuk menyusun target pada setiap putaran selanjutnya sehingga I-EU CEPA dapat mencapai kemajuan signifikan dan diselesaikan.

"Tahun depan kami merencanakan empat putaran perundingan dengan harapan dapat tercapai kemajuan dan kesepakatan substansial,” ujar Johni.

Perundingan I-EU CEPA diluncurkan sejak 18 Juli 2016, dan berlangsung sebanyak 11 putaran baik secara langsung maupun virtual. Putaran ke-13 direncanakan pada awal Februari 2023 di Indonesia.

Total perdagangan Indonesia-UE pada 2021 tercatat sebesar US$ 29,1 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UE tercatat sebesar US$ 18 miliar sedangkan impor Indonesia dari UE sebesar US$ 11,1 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke UE pada 2021 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya; asam lemak mono karboksilat industri; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan kulit; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil; serta karet alam.

Adapun impor utama Indonesia dari EU pada 2021 adalah vaksin; obat-obatan; kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap); susu dan krim; serta instrumen dan peralatan yang digunakan dalam ilmu medis, bedah, perawatan gigi atau kedokteran hewan.

Reporter: Nadya Zahira