Badan Pangan Nasional atau Bapanas memfasilitas 25 penggilingan padi untuk memasok 60.000 ton beras ke Bulog. Pasokan beras tersebut untuk memenuhi kebutuhans eama Ramadan dan lebaran.
“Kita masih punya penggilingan padi ada sekitar 160.000 ton beras yang tersebar di setiap Kabupaten atau kota. Penggilingan padi lainnya akan terus kita dorong agar bisa turut serta memasok gabah dan berasnya ke Bulog” ujar Arief melalui keterangan resminya, Selasa (21/3).
Selain itu dia mengatakan, sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah atau beras ke Bulog dengan spesifikasi yang berlaku.
Adapun 25 penggilingan padi yang sampai saat ini telah sepakat untuk memasok gabah atau berasnya ke Bulog, yaitu:
1.PT Belitang Panen Raya sebanyak 1.000 ton.
2. PT Buyung Putra Pangan Sumsel 5.000 ton
3. PP Putra Mandiri Lampung 3.000 ton
4. PT Autum Agro Industri Lampung 2.500 ton
5. PT Wilmar Padi Indonesia 5.000 ton
6. PB Padi Jaya 2.000 ton
7. CV Affi Jaya Abadi 5.000 ton
8. CV Lumbung Padi 2.000 ton.
9. PB Multi Niaga 500 ton
10. UD Hasil Bumi Tegal 4.000 ton.
11. UD HP Putra Semarang 1.000 ton
12. UD Wiwid Putra Surakarta 1.000 ton
13. UD Barokah Sleman 1.000 ton
14. UD Sri Rahayu 1.000 ton
15. PT Daya Tani Sembada Ngawi 3.000 ton.
16. PT Surya Pangan Semesta Kediri 5.000 ton
17. PT Abdi Langgeng Gemilang 2.500 ton 18. UD Gista Jaya 5.000 ton
19. UD Maju Mapan 5.000 ton
20. PT Sinar Makmur Komoditas 500 ton
21. PT Ratu Makmur Abadi 500 ton
22. CV Samudra 500 ton
23. PB Rahma 35 1.000 ton
24. UD Garuda 500 ton.
25. CV Sandi Jaya Indramayu 2.500 ton.
Arief menuturkan, jumlah pasokan masing-masing penggilingan merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan yang digelar oleh Bapanas bersama Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia atau Perpadi serta pada 17 Maret 2023.
Dia mengatakan, adanya kerja sama pasokan beras tersebut disiapkan agar target serapan gabah atau beras Bulog tahun ini terpenuhi. Dengan demikian, peningkatan Cadangan Beras Pemerintah atau CBP dapat terpenuhi.
"Langkah ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar pada Panen Raya ini Bulog bisa melakukan penyerapan dengan sebanyak-banyaknya.
Menurut Arief, tahun ini Bulog mendapatkan penugasan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton beras. Bulog juga ditargetkan memiliki stok beras akhir tahun sebesar 1,2 juta ton.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS pada 2020, terdapat 169.789 unit penggilingan padi di Indonesia dengan 1.056 unit atau 0,62% penggilingan padi skala besar berkapasitas giling lebih dari 3 ton per jam.
Sedangkan penggilingan padi skala menengah dengan kapasitas giling 1,5-3 ton per jam terdapat sebanyak 7.332 unit atau 4,32%, dan penggilingan padi skala kecil dengan kapasitas giling kurang dari 1,5 ton per jam terdapat sebanyak 161.401 unit atau 95,06%.
United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT (2,29%) dari musim 2021/2022.
Pada musim ini Tiongkok menjadi negara penghasil beras terbesar, yaitu 147 juta MT. Wilayah penghasil beras utama Tiongkok adalah Hunan (13%), Jiangxi (10%), Juangsu (9%), Anhui (8%), dan Hubei (8%).
Adapun Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.