Stok Bulog Kritis, Harga Beras Medium Jakarta Nyaris Rp 15.000 per Kg

ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
Warga membeli beras di pusat grosir penjualan beras untuk zakat fitrah, Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Selasa (11/4//2023).
11/4/2023, 19.12 WIB

Serapan Bulog Rendah

Stok Bulog yang rendah tersebut terjadi saat panen raya, di mana biasanya pasokan beras dari petani melimpah. Itu artinya, serapan gabah atau beras dari Petani sangat rendah.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas, mengatakan stok beras yang rendah tersebut seharusnya tidak terjadi karena sudah ditopang impor beras yang masuk awal 2023. 

"Berarti ada masalah yang krusial sehingga serapa Bulog dari hasil produksi petani dalam negeri amat sangat rendah," kata Dwi.

Dia mengatakan,  kondisi tersebut terjadi karena harga pembelian pemerintah atau HPP yang ditawarkan Bulog lebih rendah dari harga pasar. Misalnya saja HPP gabah kering petani hanya Rp 5.000 per kg. Sementara harga GKP di pasar mencapai Rp 5.500 per kg.

Dwi mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menerapkan harga felksibilitas hingga 10% sehingga bisa menyerap gabah dan beras dari petani. "Misalkan harga fleksibilitasnya 10% saja, saya yakin Bulog akan sangat mampu menyerap gabah dari petani," ujarnya.

Namun demikian, Dwi mengingatkan bahwa stok CBP Bulog berbeda dengan stok yang ada di masyarakat. Dia mengatakan, stok beras di masyarakat cukup tersedia.

Berdasarkan data BPS, stok awal beras awal 2023 menca[ai 4 juta ton. Sementara produksi Januari sampai April diperkirakan mencapai 13,8 juta ton. Dengan demikian, total stok beras mencapai 17,8 juta ton.

"Sementara konsumsi beras Januari-April mencapai 10 juta ton. Itu berarti ada sisa sekitar 7,8 juta ton beras," ujarnya.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi beras Indonesia mencapai 31,54 juta ton pada 2022. Jumlah ini naik 0,59% dibanding produksi tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira