Presiden Joko Widodo bertemu dengan tiga perusahaan Eropa yakni BASF, Eramet, dan Volkswagen-PowerCo. Pertemuan dilakukan di sela-sela agenda Hannover Messe di Hannover, Jerman.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pertemuan tersebut membahas rencana tiga perusahaan berinvestasi di sektor baterai kendaraan listrik.
BASF akan membangun fasilitas pengembangan baterai listrik di Maluku Utara. Adapun fasilitas tersebut rencananya akan dibangun pada akhir 2023.
"Senilai US$ 2,6 miliar. Ini kerja sama investasi dengan Eramet," kata Bahlil dalam Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/4).
Sedangkan Volkswagen-PowerCo juga menyampaikan minat yang sama kepada Jokowi. Beberapa perusahaan yang akan digandeng untuk mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik adalah Vale hingga Ford.
Bahlil juga mengatakan Volkswagen juga akan bekerja sama dengan Eramet dan Kalla Group untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik. Namun belum ada penjelasan lebih rinci mengenai skema kerja sama ini.
"Ada juga dengan skema joint ventur dan suplai bahan baku," katanya.
Bahlil mengatakan pertemuan ini menandakan Indonesia masih menjadi negara yang menarik terutama bagi investasi dari Eropa. Selain itu ia meyakini model investasi yang dilakukan akan membantah cara orang awam berpikir soal pertambangan di Indonesia.
"Bahwa seolah tambang kita tidak sesuai kaidah internasional," kata Bahlil.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi ditemani oleh Bahlil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anung.