Indonesia dan Uni Eropa telah merampungkan putaran ke-14 perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang berlangsung di Brussels, Belgia pada 8-12 Mei.
Pada pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Johni Martha. Sementara, Komisi Uni Eropa dipimpil oleh Deputy Head of Unit for the Southeast Asia, Australia, and New Zealand Filip Deraedt.
Mengutip keterangan resmi Kementerian Perdagangan, terdapat 18 isu utama yang dirundingkan, antara lain perdagangan barang, ketentuan asal barang, perdagangan jasa, pengamanan perdagangan, investasi, pengadaan pemerintah, transparansi dan praktik penyusunan regulasi.
Kemudian, penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, hak kekayaan intelektual, badan usaha milik negara, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas. Lalu, sistem pengadilan investasi, subsidi, kebijakan anti-fraud, energi dan bahan mentah, usaha kecil dan menengah, serta hambatan teknis perdagangan.
Adapun, beberapa Bab yang dapat diselesaikan pada putaran ini antara lain mengenai usaha kecil dan menengah (UKM), pengamanan perdagangan dan transparansi.
Penyelesaian ketiga Bab tersebut menyusul Bab cukai dan fasilitasi perdagangan, praktik penyusunan regulasi, serta sanitari dan fitosanitari, yang telah disepakati sebelumnya. Selanjutnya, putaran ke-15 direncanakan dilaksanakan pada Juli 2023 di Indonesia.
"Dengan kemajuan ini, kami optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Selanjutnya, seluruh kelompok kerja akan terus mengintensifkan koordinasi dan memetakan langkah yang diperlukan untuk penyelesaian isu-isu sulit," kata Johni, dalam keterangan resmi.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-UE tercatat mencapai US$ 33,2 miliar pada 2022. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar US$ 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UE mencapai US$ 11,7 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada 2022 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit.
Sementara, impor utama Indonesia dari Uni Eropa pada 2022 adalah pipa dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, serta kertas atau karton daur ulang.