Daftar Tol Waskita Karya, Separuhnya Akan Dijual untuk Tutupi Utang
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan divestasi atau melepas kepemilikan lima ruas jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk. Langkah korporasi yang akan dilakukan hingga 2025 tersebut bertujuan untuk menutup utang Waskita
Erick optimis pelepasan kepemilikan ini akan diminati investor, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif. "Bercita-cita kan boleh, tergantung pasarnya," kata Erick di Kementerian BUMN, dikutip Jumat (26/5).
Dikutip dari laporan tahunan Waskita Karya 2022, Perusahaan pelat merah itu memiliki 10 jalan tol sepanjang 548 km. Dari jumlah tersebut, sepanjang 221 km telah beroperasi penuh atau sebagian, dan 221 km sisanya masih dalam tahap konstruksi.
Waskita Karya mencatat total investasi 10 jalan tol tersebut mencapai Rp 71 triliun.
Adapun 10 jalan tol tersebut adalah:
1. Tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah sepanjang 39 km
2. Tol Depok-Antasari di Jabodetabek sepanjang 28 km
3. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Jawa Barat sepanjang 54 km
4. Tol Pasuruan-Probolinggo di Jawa Timur sepanjang 39,87 km
5. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat sepanjang 60 km
6. Tol Kuala Tanjung-Tb Tinggi-Parapat di Sumatera Utara sepanjang 143 km
7. Kayu Agung-Palembang-Betung di Sumatera Selatan sepanjang 112 km
8. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di Jabodetabek sepanjang 17 km
9. Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat sepanjang 26 km
10. Tol Kria-Legundi-Bunder-Manyar di Jawa Timur sepanjang 29 km
Lima Jalan Tol Akan Dijual
Sebagai informasi, sebelumnya Waskita Karya juga telah melepas dua ruas tol kepada Indonesia Investment Authority atau INA pada September 2022. Kedua ruas tol yang dilepas adalah Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang pada September 2022.
Erick mengatakan, saat ini divestasi jalan tol lainnya masih dalam penjajakan. Adapun lima jalan tol yang akan dilepas Waskita Karya adalah Tol Pemalang-Batang, Tol Depok-Antasari, Tol Bocimi, Tol Pasuruan-Probolinggo, dan Tol Cisumdawu.
Dia mengatakan, divestasi ini untuk menutup utang Waskita. Catatan Katadata, utang Waskita Karya per kuartal I 2023 didominasi utang jangka panjang dengan nilai Rp 63,1 triliun, sedangkan utang jangka pendeknya Rp 21,2 triliun.
Dari seluruh utang jangka pendek tersebut, terdapat utang obligasi bersih yang akan jatuh tempo dalam satu tahun dengan nilai Rp 5,2 triliun.
Sebelumnya, mantan direktur utama WSKT Karya yang saat ini ditahan akibat korupsi, mengatakan dalam rangka mengurangi utang perseroan, perusahaan mengurangi porsi utang atau dekonsolidasi. Sehingga level utang akan menurun, di mana pada 2025 perseroan menargetkan dekonsolidasi utang sebesar Rp 23 triliun.
Berikut rincian pendapatan usaha PT Waskita Karya lima tahun ke belakang, seperti tertera dalam grafik.