Luhut Pastikan Pemerintah Impor KRL Baru dari Jepang, Bukan Bekas

ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom.
Ilustrasi. Impor KRL dibutuhkan untuk menggantikan kereta yang akan segera pensiun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
24/6/2023, 06.00 WIB

Pemerintah batal mengimpor KRL bekas dari Jepang. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah akan membeli tiga rangkaian kereta baru dari negara yang sama sebagai gantinya.

"Kami tidak mengimpor barang bekas karena itu melanggar aturan," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/6). 

Ia menjelaskan, impor KRL bekas melanggar tiga aturan, yakni Peraturan Pemerintah (PP), Permendag yang tak membolehkan impor barang bekas di atas 20 tahun, serta Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Padahal, menurut dia, impor tiga rangkaian kereta perlu untuk menutup kebutuhan kekurangan rangkaian kereta.  

Adapun proses impor tiga rangkai kereta baru untuk KRL ini masih membutuhkan proses lantaran keputusannya baru tercapai. Menurut dia, rangkaian kereta impor ini kemungkinan tak akan tiba tahun ini. 

Luhut berharap kebutuhan rangkaian kereta ke depan dapat dipasok dari produksi dalam negeri. Namun untuk itu, menurut dia, BUMN produsen kereta, PT INKA membutuhkan investasi mencapai Rp 9,3 triliun. Produksi kereta diharapkan dapat dilakukan di Banywangi dan Madiun. 

Meski demikian, Luhut  belum dapat memastikan apakah negara akan membantu investasi tersebut melalui penyertaan modal negara. "Kita tata pengelolaannya sekarang oleh BPKP dan PT KAI, sehingga aset yang ada itu bisa kita gunakan dengan optimal," kata Luhut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said