Penumpang Buat Ulah, Batik Air Kembali ke Bandara Setelah Lepas Landas

Katadata/Ihya Ulum Aldin
Batik Air
14/7/2023, 08.24 WIB

Pesawat Batik Air rute Jakarta-Gorontalo kembali ke bandara asal setelah lepas landas sekitar 30 menit. Langkah yang tidak biasa itu dipicu salah satu penumpang yang berperilaku tidak tenang di dalam pesawat. 

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada penerbangan ID-6242 rute Jakarta ke Gorontalo yang berlangsung pada Rabu, 12 Juli 2023. Penerbangan ID-6242 dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.

Pesawat Batik Air tersebut dijadwalkan terbang pukul 03.55 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Djalaluddin pukul 08.00 WITA. Penerbangan ini dioperasikan pesawat Airbus 320-200 beregistrasi PK-BKK, membawa 6 enam kru pesawat dan 126 penumpang.

Sekitar 30 menit setelah lepas landas, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal. Hal itu disebabkan ada salah satu tamu laki-laki berinisial MS (25 tahun) melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan penerbangan.

"Tamu yang duduk di kursi nomor 24C itu berperilaku tidak tenang dan merusak lapisan mika penutup jendela," kata Danang melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7).

 Danang mengatakan, kru yang bertugas telah melakukan prosedur penanganan standar bagi penumpang yang membahayakan penerbangan dengan upaya untuk menenangkan tamu MS. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.

Hingga akhirnya, pilot memutuskan untuk kembali ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. "Pesawat Batik Air mendarat dengan normal, dan setelah mendarat, tamu MS langsung dibawa oleh petugas keamanan untuk dilakukan pemeriksaan serta penanganan lebih lanjut," kata Danang.

Penerbangan Diundur 5 Jam

Akibat peristiwa tersebut, seluruh tamu penerbangan ID-6242 terpaksa harus turun dari pesawat. Mereka diarahkan menuju ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dan informasi lebih lanjut sehubungan dengan persiapan kembali penerbangan ID-6242.

Danang mengatakan, Batik Air telah mempersiapkan penerbangan ID-6242 dengan menggunakan pesawat Batik Air lainnya.

"Namun, perlu disampaikan bahwa persiapan penggantian pesawat membutuhkan waktu yang cukup signifikan untuk dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan seluruh tamu penerbangan," ujarnya.

Penerbangan ID-6242 berhasil mengudara kembali menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan registrasi PK-BKL pada pukul 09.09 WIB. Dengan demikian, penerbangan menjadi diundur sekitar lima jam dari waktu yang dijadwalkan sebelumnya.

Pesawat yang membawa penumpang pun telah mendarat di Bandar Udara Djalaluddin pada pukul 13.00 WITA.

Terancam Sanksi Pidana

Danang mengatakan, penumpang yang berperilaku tidak pantas, mengancam keamanan penerbangan atau merusak peralatan dan perlengkapan di pesawat dianggap sebagai membahayakan penerbangan. Tindakan semacam itu dapat mengganggu keamanan, ketertiban, dan kenyamanan seluruh penumpang dan awak pesawat.

"Hal ini juga dapat menimbulkan risiko serius bagi keselamatan penerbangan," ujarnya.

Menurut Danang, penumpang kategori membahayakan penerbangan seperti MS dapat menyebabkan terganggunya keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain itu, kejadian tersebut juga  membuat penerbangan mengalami keterlambatan pada rute Jakarta - Gorontalo dan Gorontalo - Jakarta, serta rotasi pesawat berikutnya.

 Hukuman dan sanksi bagi penumpang yang merusak peralatan dan perlengkapan di pesawat diatur oleh Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009. Tindakan-tindakan tersebut dapat dikenai sanksi pidana penjara antara 1 hingga 15 tahun penjara, sedangkan pidana denda minimal Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan maksimal Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

" Batik Air menghimbau seluruh penumpang untuk mengikuti peraturan dan tata tertib penerbangan yang berlaku, serta menjaga etika dan perilaku yang baik selama perjalanan," kata Danang.

Hasil survei Jajak Pendapat (JakPat) menunjukkan Batik Air menjadi maskapai penerbangan ke empat yang paling disukai masyarakat Indonesia. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik di bawah.