Industri Makanan dan Minuman Diprediksi Tumbuh 7% Berkat Tahun Politik

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Pekerja mengawasi proses produksi di Pabrik PT Heinz ABC Indonesia, Karawang, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). Kementerian Perindustrian mengapresiasi industri makanan dan minuman yakni PT Heinz ABC Indonesia yang menambah investasinya untuk perluasan dan modernisasi pabrik di Karawang sebesar Rp1,2 triliun.
18/7/2023, 14.10 WIB

Industri makanan dan minuman atau mamin diprediksi bisa tumbuh hingga mencapai 7% pada tahun ini. Pertumbuhan tersebut didorong berbagai kegiatan yang dilakukan partai politik jelang pemilihan umum atau Pemilu pada Februari 2024. 

"Periode politik ini menjadi berkah, karena banyak kegiatan dan acara partai politik sehingga mau tidak mau butuh makanan dan minuman," ujar Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman atau Gapmmi Adhi S. Lukman saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (18/7).

Adhi mengatakan, optimisme tersebut tercermin dari pertumbuhan industri mamin pada kuartal I tahun 2023 yang sudah mencapai 5,3%. Angka itu meningkat dibandingkan pertumbuhan kuartal I tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4,9%.

Namun demikian, pertumbuhan industri mamin belum pulih seperti masa sebelum pandemi. Pasalnya sebelumnya, kinerja industri mamin bisa tumbuh hingga 7-10%.

“Kita juga berharap dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5% ini jadi pendorong industri mamin menuju normal. Bahkan saya berharap tahun ini bisa tercapai perkiraannya hingga 7%,” kata dia.

Adhi mengatakan, prediksi ini muncul berdasarkan pengalaman pada periode-periode jelang tahun politik sebelumnya yang selalu bisa meningkatkan pertumbuhan pada industri mamin.

Di sisi lain, menurut dia, berakhirnya status pandemi Covid-19 baik secara nasional maupun internasional juga dapat membuat pertumbuhan industri mamin lebih moncer. 

Pada 2020, pertumbuhan industri mamin hanya 1.5% akibat pandemi Covid-19. Sementara pada 2021, industri mamin tumbuh 2,5%.

Pertumbuhan industri mamin mulai menggeliat sebesar 4,9% pada 2022. Kinerja industri mamin terus meningkat hingga tumbuh 5,3% pada kuartal I 2023.

Terapkan Industri 4.0

Sementara itu, Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mengajak industri makanan dan minuman atau mamin untuk menerapkan industri 4.0. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan sekaligus mengejar ketertinggalan pada industri mamin. 

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, terdapat 94 perusahaan  yang berasal dari industri mamin. Namun demikian, skor nya masih sangat rendah sekitar 2,27 skor dari skor 4.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan adanya komitmen yang dibangun antara Kemenperin dengan industri makanan dan minuman yaitu dengan melaukam bimtek untuk penerapan industri 4.0., sekaligus meningkatkan skill dari para tenaga kerja. 

“Sehingga nanti apapun yang kita lakukan terkait industri 4.0 ini kita mempunyai anchor di industri itu sendiri,” kata Putu. 

Reporter: Nadya Zahira