Ini Alasan Kemenhub Coret Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari PSN
Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengusulkan untuk menghapus pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dari daftar Proyek Strategis Nasional atau PSN.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan proyek yang diusulkan akan dihapus dari PSN adalah Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya. Dia menjelaskan, proyek Kereta Api Semi Cepat berbeda dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sudah dalam tahap menjelang operasi.
Adita mengatakan, Kemenhub mengusulkan untuk menghapus proyek tersebut dari daftar PSN karena sudah ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang rencananya akan diteruskan sampai ke Surabaya.
"Selain itu, proyek Kereta Api Semi Cepat hingga saat ini belum berjalan, masih dalam tahap studi kelayakan atau Feasibility Study," ujar Adita saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (27/7).
Adita mengatakan, Kemenhub telah mengusulkan penghapusan proyek Kereta Api Semi Cepat itu dari daftar PSN ke Kemenko Perekonomian. Saat ini, Kemenhub tengah menunggu keputusan terkait hal tersebut.
Sementara itu, Deputi VI Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo membenarkan bahwa Kemenhub sudah mengusulkan KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya untuk dihapus dalam daftar PSN. Namun, hal itu juga harus dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut dia, proyek tersebut belum tentu tidak dilanjutkan. Keputusan tersebut tergantung dari hasi studi atau kajian yang harus segera dipercepat.
"Usulan ini juga masih harus dirapatkan untuk mendapatkan keputusan dari Presiden Jokowi," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian memprogramkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperpanjang hingga Surabaya. Rute kereta cepat tersebut akan melewati Yogyakarta.
"Nama tetap Kereta Cepat Jakarta-Bandung, namun nantinya kereta ini tetap kita programkan sampai Surabaya melewati Yogyakarta," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (5/7).
Berikut rincian PSN yang sudah dan belum tergarap, seperti tertera dalam grafik.