Badan Pusat Statistik mencatat, tiga komoditas, yakni beras, gula, dan cabai rawit berperan besar dalam perubahan Indeks Perkembangan Harga Produsen atau IPH hingga pertengahan Oktober 2023, yakni beras, gula konsumsi, dan cabai rawit. Ketiga komoditas tersebut membuat inflasi tingkat produsen di lima kabupaten/kota melonjak.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mendata, kenaikan IHP tertinggi berada di Gorontalo, Sulawesi Utara sebesar 6,1% secara bulanan. Capaian tersebut diikuti Kabupaten Bolaang Madu 5,32%, Kota Bitung 5,05%, Kabupaten Mamasa 4,45%, dan Kabupaten Lombok Timur 4,4%.
"Komoditas yang menjadi perhatian minggu kedua Oktober ini adalah gula pasir, kedua adalah beras, kemudian ketiga cabai rawit," ujar Amalia dalam peluncuran Gerakan Pangan Murah, Senin (16/10).
Amalia mencatat, sebanyak 338 kabupaten/kota mengalami kenaikan IPH karena gula pasir. Sementara itu, IPH di 283 kabupaten/kota tercatat naik karena harga beras dan 259 kabupaten/ kota mengalami kenaikan IPH karena harga cabai rawit.
Badan Pangan Nasional mendata, rata-rata nasional harga gula konsumsi telah mencapai Rp 15.540 per kilogram (kg) pada hari ini, Senin (16/10). Harga gula telah naik Rp 100 per kg selama sepekan terakhir.
Harga gula tertinggi ditemukan di Papua senilai Rp 19.840 per Kg, sedangkan harga terendah ada di Jawa Timur atau Rp 14.520 per kg,Dengan demikian, harga gula di penjuru negeri telah lebih tinggi dari HAP gula saat ini senilai Rp 14.500 per kg.
Rata-rata nasional harga beras medium tercatat susut Rp 60 per kg dalam sepekan terakhir menjadi Rp 13.170 per kg. Namun, harga tersebut tercatat naik Rp 2.100 per kg atau hampir 19% dari capaian periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 11.070 per Kg.
Harga beras medium tertinggi ditemukan di Papua yang mencapai Rp 15.610 per kg, sedangkan harga terendah ada di Kalimantan Selatan senilai Rp 12.070 per kg.
"Yang jelas, harga beras dalam tren terus meningkat. Kemudian, rata-rata harga beras mengalami disparitas yang semakin tinggi, di mana paling tinggi adalah Papua," ujarnya.
Sementara itu, rata-rata nasional harga cabai rawit merah hari ini, Senin (16/10),adalah Rp 49.100 per kg, naik hampir Rp 4.000 per kg selama tujuh hari terakhir. Walau demikian, harga cabai rawit merah hari ini telah lebih rendah Rp 3.020 per kg atau 5,79% dari capaian Oktober 2022 senilai Rp 52.120 per kg. Harga cabai tertinggi ditemukan di Maluku yang mencapai Rp 84.800 per kg, sedangkan terendah di Nusa Tenggara Barat senilai Rp 31.670 per kg.