Pemerintah akan Pamerkan Insentif Investasi Kendaraan Listrik ke Eropa

Katadata
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin akan berkunjung ke negara-negara yang memiliki industri kendaraan listrik handal dan berminat berinvestasi ke Indonesia.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
22/12/2023, 16.10 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berencana untuk mengunjungi beberapa negara produsen kendaraan listrik untuk memamerkan Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023. Beleid tersebut menawarkan insentif bagi investor kendaraan listrik di dalam negeri.

Perpres No. 79 Tahun 2023 menawarkan insentif berupa pembebasan bea impor dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah pada investor kendaraan listrik. Insentif diberikan dengan syarat volume insentif yang diberikan setara dengan investasi kapasitas produksi kendaraan listrik di dalam negeri.

"Rencananya kami akan ke satu negara di Asia Tenggara yang telah minat investasi kendaraan listrik di dalam negeri. Lalu, ada juga investor dari Eropa," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/12).

Rachmat berencana melakukan kunjungan tersebut bersama Kementerian Luar Negeri. Menurutnya, negara-negara yang akan dikunjungi adalah negara yang memiliki industri kendaraan listrik yang handal dan berminat berinvestasi ke Indonesia.

Rachmat telah memamerkan Perpres No. 79 Tahun 2023 di Cina. Menurut, beleid tersebut berhasil membuat empat produsen kendaraan listrik asal Negeri Panda berminat berinvestasi di dalam negeri, salah satunya Wuling.

Ia mencatat, keempat produsen tersebut siap mengikuti peta jalan Tingkat Komponen Dalam Negeri kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, Rachmat tidak menjelaskan lebih lanjut tiga dari empat investor asal Cina yang berminat berinvestasi tersebut.

Perpres No. 79 Tahun 2023 merupakan revisi dari Perpres No. 55 Tahun 2019. Aturan tersebut mengubah peta jalan TKDN kendaraan listrik menjadi 40% pada 2026 dan menjadi 70% pada 2027.

Rachmat mengaku telah menyosialisasikan Perpres No. 79 Tahun 2023 ke beberapa produsen kendaraan listrik di dalam negeri, salah satunya Wuling. Hal tersebut membuat Wuling meningkatkan kapasitas produksinya lebih cepat 12 bulan dari yang seharusnya.

"Mereka bilang mau impor dulu produk baru, terus baru produksi pada Desember 2024. Ternyata pada Desember 2023 mereka sudah memproduksi di dalam negeri dengan TKDN di atas 40%," katanya.

Wuling baru saja merilis kendaraan listrik terbarunya, yakni Wuling Binguo EV 2024. Mobil listrik berdesain hatchback tersebut akan dilego sekitar Rp 350 sampai Rp 400 juta di dalam negeri.

Menurutnya, kedatangan empat produsen kendaraan listrik tersebut akan membantu Indonesia untuk mengejar target produksi 600 ribu unit mobil listrik pada 2030 mendatang sesuai yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.

“Kami sudah menyampaikan targetnya Pak Presiden akan punya kapasitas produksi 600 ribu di tahun 2030. Jadi, biarlah mereka nanti yang bawa produk-produknya, akan lebih banyak lagi produk-produk EV yang masuk ke Indonesia,” kata Rachmat.


Reporter: Andi M. Arief