PT KAI Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya memastikan proses evakuasi sarana lokomotif dan Kereta Api (KA) Pandalungan yang mengalami anjlok pada Minggu (14/1) telah rampung. Jalur lokasi kereta anjlok saat ini sudah dapat dilintasi.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, KA pertama yang melintasi jalur tersebut yakni KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang - Semarang Tawang Bank Jateng dengan kecepatan terbatas 20 km/jam pada pukul 03.11 WIB. Meski sudah bisa dilewati, jalur tersebut masih dalam pengawasan dan perbaikan petugas.
"KAI Daop 8 Surabaya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses evakuasi KA Pandalungan dan normalisasi jalur KA di emplasemen Stasiun Tanggulangin," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (15/1).
Luqman menjelaskan, seluruh pelanggan maupun petugas KA Pandalungan selamat dan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Selain itu pihaknya telah memberikan alternatif solusi transportasi untuk mengantar pelanggan sampai ke tujuan masing-masing.
"Para pelanggan terdampak dilakukan proses peralihan transportasi dengan menggunakan bus yang disediakan di Stasiun Bangil maupun Sidoarjo," katanya.
Ia mengatakan, para calon pelanggan yang membatalkan perjalanannya berikut juga tiket persambungan, dapat melakukan pembatalan tiket dengan pengembalian bea 100 persen di luar bea pesan hingga H+7 keberangkatan.
Sementara terkait anjloknya KA Pandalungan, menurut dia, KAI bersama pihak terkait akan menyelidiki dan mengevaluasi penyebabnya. "Dengan selesainya normalisasi jalur KA, maka seluruh KA yang melintas baik jarak jauh maupun lokal yang melintasi Stasiun Tanggulangin sudah normal dengan kecepatan terbatas,” ujarnya.
KA Pandalungan anjlok pada Minggu (14/1) pukul 07.57 WIB. Lokasi anjlok hanya ratusan meter dari Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo. KAI Daop 8 Surabaya pun sebelumnya memberlakukan perubahan pola operasi bagi KA jarak jauh tujuan Surabaya dan Bangil.
KA yang memutar dari Stasiun Bangil lewat Malang dan Kertonosono, di antaranya KA Ranggajati (115) relasi Jember - Surabaya Gubeng - Cirebon, KA Logawa (211) relasi Jember - Surabaya Gubeng - Purwokerto dan KA Sritanjung (241) relasi Ketapang - Surabaya Gubeng - Lempuyangan. Selanjutnya, KA Jayabaya (107) relasi Malang - Surabaya Gubeng - Pasarturi - Pasarsenen, KA Wijaya Kusuma (117) relasi Ketapang - Surabaya Gubeng - Cilacap serta KA Pandalungan (77f) relasi Jember - Surabaya Gubeng - Pasarturi - Gambir.