Pemerintah Kaji Giant Sea Wall Jadi Proyek Strategis Nasional

ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.
Warga berjalan di tanggul laut yang masih dalam tahap penyelesaian di kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
7/2/2024, 14.35 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall berpotensi menjadi proyek strategis nasional atau PSN. Pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut untuk pembangunan proyek di utara Jawa itu.

Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Ekon Wahyu Utomo mengatakan tanggul yang saat ini dibangun adalah tanggul pantai, bukan laut. Padahal, Jakarta butuh keduanya untuk mencegah penurunan permukaan tanah. 

"Memang ada tahapannya, yakni tanggul di pantai dulu. Kalau tidak bisa menahan banjir bah, mungkin akan dibuat tanggul laut seperti di Belanda dan Korea Selatan," kata Wahyu di kantornya, Rabu (7/2).

Tahap pertama yang dilakukan pemerintah untuk menahan laju penurunan permukaan tanah di Ibu Kota adalah mengurangi penggunaan air tanah. Namun, kondisi penurunan tanah di Jakarta sudah ekstrem sehingga membutuhkan penanganan ekstra.

Kondisi di Jakarta juga terjadi di beberapa desa sepanjang Pantai Utara Jawa atau Pantura. Wahyu mencontohkan kondisi banjir rob yang merendam 4.000 rumah dan 275 hektare lahan pertanian di Demak, Jawa Tengah pada bulan lalu. "Selama 10 tahun terakhir bibir pantai hilang hingga 200 meter," ujarnya.

Karena itu, proyek giant sea wall seharusnya menajdi prioritas pemerintah. Dinding laut tersebut diperlukan untuk melindungi aset milik negara dan swasta sepanjang Pantura.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief