Bapanas Bantah Program Bantuan Pangan Bikin Beras Langka di Pasar

ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
Ilustrasi. Pemerintah menyalukan bantuan pangan beras sebanyak 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
Penulis: Agustiyanti
23/2/2024, 11.49 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) membantah penyaluran bantuan pangan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat menyebabkan kelangkaan beras di pasar. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, program bantuan pangan juga diharapkam dapat mengendalikan permintaan di masyarakat sehingga dapat menstabilkan harga beras.

“Bantuan pangan beras yang sudah sejak awal tahun 2024 dilakukan tidak akan menyebabkan ketersediaan beras di masyarakat menjadi semakin sukar, justru bisa mengurangi permintaan terhadap beras, karena 22 juta masyarakat mendapatkan beras secara gratis,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis (23/2). 

Arief menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Program bantuan pangan beras tersebut diarahkan untuk memberikan bantuan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya.

"Dari 22 juta KPM tersebut, jumlah individu mencapai sekitar 89 juta orang, atau hampir sepertiga dari total populasi Indonesia, yang menerima bantuan beras gratis dari pemerintah," ungkap Arief.

Ia menejakan,  pemerintah berkomitmen untuk memperkuat berbagai program guna menjaga ketersediaan stok pangan strategis di masyarakat. Ia juga mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian dalam mempercepat produksi beras nasional.

"Dengan kerja keras bersama, kita dapat menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Semua pihak dapat bersama-sama menantikan hasil akselerasi produksi beras nasional yang terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian," ujarnya.

Reporter: Antara