Sesuai Keinginan Prabowo, BUMN Pariwisata akan Lepas Seluruh Hotelnya

Dok. Patra Hotels
Salah satu hotel milik BUMN, Patra Semarang Hotel and Convention.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
7/3/2024, 16.39 WIB

PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney berencana mulai mendivestasi seluruh hotel miliknya tahun ini. Aksi korporasi tersebut dinilai akan mendukung bisnis utama BUMN Pariwisata tersebut.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, divestasi tersebut akan dibagi menjadi dua tahap, yakni konsolidasi seluruh hotel pemerintah, mengklasifikasikan hotel tersebut, dan terakhir pembentukan Hospitality Fund untuk mendivestasi hotel pemerintah.

Oleh karena itu, ia menilai, peta jalan pengoperasian InJourney sebenarnya sejalan dengan pernyataan Calon Presiden Nomor Urut Dua Prabowo Subianto. Prabowo sebelumnya menyatakan bahwa keberadaan BUMN Hotel tidak diperlukan.

"Fungsi InJourney adalah pengembangan industri pariwisata, bukan bisnis hotel. Kan lucu, masa negara berbisnis hotel," kata Dony kepada Katadata.co.id, Kamis (7/3).

Dony mengatakan tujuan konsolidasi hotel milik BUMN adalah agar BUMN yang telah memiliki hotel fokus pada bisnis utamanya. Oleh karena itu, Dony berencana menggunakan Hospitality Fund untuk mengakuisisi hotel-hotel milik BUMN pada pertengahan tahun ini.

Setelah tahap konsolidasi rampung, Dony menilai pengklasifikasian hotel menjadi penting. Dony berencana untuk mengklasifikasikan hotel milik BUMN menjadi empat kategori, yakni bintang lima, bintang empat, bintang tiga, dan warisan budaya.

Tahapan terakhir adalah mengawinkan hotel-hotel tersebut dengan pihak swasta. Dony menjelaskan, kepemilikan InJourney akan berangsur menurun hingga habis agar tujuan pengembangan industri pariwisata dapat tercapai.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief