The Body Shop bangkrut dan menutup seluruh operasionalnya di Amerika Serikat dan puluhan toko di Kanada. Perusahaan waralaba kosmetika global ini sebelumnya telah menutup toko mereka di Jerman, Denmark, Irlandia dan Belgia. Lantas bagaimana dengan nasib toko-toko mereka di Indonesia?
CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo memastikan bahwa merek yang terkenal dengan produk kencantikan ramah lingkungan ini tetap akan hadir di Indonesia.
"Dengan banyaknya berita yang beredar tentang penutupan bisnis di Amerika Serikat dan Kanada belakangan ini, saya ingin memberitahu Beauty Lovers bahwa The Body Shop Indonesia akan tetap ada dan terus berkembang di Indonesia," ujar Suzy dalam informasi yang diunggah instagram The Body Shop Indonesia, Sabtu (16/3).
Ia menjelaskan, The Body Shop Indonesia berada di bawah naungan Global Head Franchise dengan pertumbuhan yang konsisten, terutama di Asia.
“Kami beroperasi secara independen, berbeda tengan negara-negara yang dimiliki The Body Shop International, Ltd, seperti di Eropa dan Amerika,” kata dia.
Suzy juga memastikan komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai pendirinya Anita Roddick yang merupakan aktivis lingkungan. “Kami bang menjadi bagian dari keluarga Global Head Frenchise The Body Shop,” kata dia.
Mengutip CNN, The Body Shop mengumumkan bahwa anak perusahaannya di Amerika Serikat tidak lagi beroperasi mulai 1 Maret 2024 dalam rilis pada awal bulan ini. Perusahaan juga menyebutkan bahwa 33 dari 105 tokonya di Kanada akan dilikuidasi dan penjualan online melalui e-commerce Kanada ditutup.
Mengapa The Body Shop sampai bangkrut di banyak negara?
Seperti banyak perusahaan ritel di negara maju, perusahaan asal Sussex, Inggris ini menghadapi masalah inflasi tinggi banyak negara maju yang mempengaruhi daya beli masyarakat. The Body Shop menyasar kelas menengah yang tengah kesulitan akibat inflasi.
Perusahaan kosmetik ini memang tengah sakit. Dalam laporan awal tahun 2023, Natura mencatat bahwa The Body Shop menghadapi tren penurunan penjualan. Penjualan mereka turun 13,5% pada tahun 2022, tahun yang menurut perusahaan sebenarnya jauh dari mudah.
The Body Shop tengah berjuang di tengah kekurangan uang tunai setelah induk usaha di Inggris bangkrut bulan lalu. Selain itu, mereka juga tengah kesulitan membayar pemasok di Australia.
Pengajuan kebangkrutan di Kanada bahkan mengungkapkan bahwa The Body Shop berutang US$ 3,3 juta kepada tuan tanah, logistik, penyedia layanan, agen pemasaran, perusahaan asuransi, utilitas, dan penyedia layanan pengangkutan.
Cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada Februari, hanya beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius, membeli perusahaan. Toko-toko di luar Jerman juga ditutup, setelah dijual oleh Aurelius ke Alma24.Masa depan The Body Shop di Spanyol, Swedia, Prancis dan Austria juga tidak jelas di tengah perselisihan terkait kepemilikan. Sumber mengatakan, The Body Shop dapat menutupi pengeluaran sehari-hari dari arus kas. Namun demikian, perusahaan memerlukan dana tambahan untuk menutupi utang kepada pemasok seperti perusahaan logistik, gudang, dan agen pemasaran yang masif digaet saat Natal.
The Body Shop terkenal memasarkan produk-produk yang bersifat alami, berkelanjutan dan beretika. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick.