Harga bawang merah akan mulai turun pada pekan ini karena sebagian daerah produsen sudah mulai melakukan panen.
Rata-rata nasional harga bahan pangan tersebut telah susut Rp 2.820 per kilogram dalam enam hari terakhir menjadi Rp 49.940 per kg. Khusus DKI Jakarta, angkanya turun lebih Rp 8.000 per kg menjadi Rp 61.680 per kg.
Dalam catatan Badan Pangan Nasional, harga bawang merah di tingkat pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, adalah Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu per kg kemarin. Angkanya telah turun hingga Rp 30 ribu per kg selama dua pekan terakhir.
Di beberapa daerah, harganya di tingkat konsumen telah turun hingga Rp 50 ribu per kg. "Artinya, harga di tingkat konsumen sudah berangsur turun," kata Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono kepada Katadata.co.id, Senin (6/5).
Penurunan harga juga didorong Program Gerakan Pangan Murah atau GPM khusus bawang merah. Program ini mirip dengan operasi pasar yang didorong oleh anggaran daerah. "Kami telah melakukan GPM atau operasi pasar di 62 titik kelurahan DKI Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyebut hujan ekstrem di Jawa Tengah pada pertengahan bulan lalu menjadi penyebab kenaikan harga bawang merah. Curah hujan tinggi membuat 7.500 hektare lahan terdampak.
Seluas 2.500 hektare lahan bawang merah terendam. Pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati susut 38,78% menjadi 60 ton.
"Selain hujan, kenaikan harga juga dipengaruhi keterbatasan tenaga kerja untuk memanen," kata Ketut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024 pada 22 April lalu.
Jawa Tengah menjadi salah satu daerah produsen bawang merah paling terdampak. Provinsi ini merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di dalam negeri hingga 556 ribu ton.