PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat kontribusi pendapatan dan penghematan Rp1,3 triliun. Nilai ini didapat dari 169 inovasi yang mengikuti Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, nilai tersebut merupakan kontribusi yang terdiri dari Rp1,2 triliun berasal dari peningkatan efisiensi atau penghematan, dan Rp0,1 triliun berasal dari peningkatan pendapatan.
“Pada 2024, berdasarkan buku 2023, kami menduduki posisi nomor tujuh terbesar dunia di industri fertilizer,” katanya dikutip melalui keterangan resmi, Jumat (14/6).
Rahmad mengimbuhkan, ratusan inovasi yang hadir di PIIA 2024 berasal dari 700 karyawan atau innovator. Mereka terdiri dari karyawan organik, nonorganik, maupun magang. Inklusivitas ini menjadi bukti bahwa inovasi sudah menjadi kebiasaan di lingkungan Pupuk Indonesia.
“Pupuk Indonesia sudah melakukan big bang innovation, yaitu sentralisasi. Kami juga terus melakukan inovasi-inovasi yang sifatnya instrumental. Yang paling membanggakan adalah persistensi, saya melihat jumlah peserta dan jumlah inovasinya selalu meningkat,” ucap Rahmad.
Demi menjaga budaya inovasi, Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology – Industrial Liaison Program (MIT-ILP). Hal ini bertujuan meningkatkan kontribusi perusahaan di dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan global saat ini dihadapkan kepada tantangan perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan stagnasi produktivitas pertanian. Oleh karena itu, kolaborasi dengan MIT-ILP diharapkan dapat meningkatkan peran Pupuk Indonesia di dalam ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
PIIA merupakan ajang inovasi, berbagi pengetahuan dan pemberian apresiasi kepada Insan Pupuk Indonesia yang telah berkontribusi atas inovasi. Konvensi ini diikuti oleh seluruh direktorat yang ada di Pupuk Indonesia dengan unsur penilaian fokus pada tiga aspek.
Aspek pertama adalah growth, inovasi harus mampu menunjukkan adanya penciptaan nilai-nilai tertentu. Kedua, aspek digital atau adanya unsur teknologi digital di dalam inovasi. Ketiga, adalah keberlanjutan yang menyangkut manfaat inovasi secara jangka panjang.
Inovasi yang berhasil menjadi grand champion dalam konvensi inovasi ini diraih Gugus Inovasi Rekan-iPubers. Inovasi ini berhasil memperbaiki tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui pengembangan dan implementasi aplikasi digital terintegrasi di kios-kios Pupuk Indonesia yang jumlahnya mencapai 27.000 kios dan tersebar di seluruh Indonesia. Inovasi berbasis digital ini berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian.