Kemenperin Beri 3 Syarat ke Apple agar Dapat Jual iPhone 16 di Indonesia

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
12/11/2024, 19.03 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan tiga syarat ke Apple Inc agar produk gawai terbarunya, iPhone 16, dapat dijual di Indonesia. Secara singkat, pemerintah mensyaratkan Apple harus meningkatkan investasinya di negara ini.

Total penambahan investasi tersebut kurang dari Rp 240 miliar untuk memenuhi komitmen awal  Rp 1,7 triliun.  "Untuk perusahaan sebesar itu, nilainya kacangan," kata Agus dalam rapat kerja bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Selasa (12/11).

Dibandingkan dengan penjualan Apple di Indonesia, Agus berpendapat, angka tersebut terbilang kecil. Total penjualan produk perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut di negara ini pada 2023 mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun. 

Pemerintah telah memulai tahap negosiasi dengan Apple di AS sejak kemarin. Syarat pertama yang dilayangkan pemerintah adalah mewajibkan Apple untuk mendirikan divisi penelitian dan pengembangan atau R&D di Indonesia.

Perusahaan telah memenuhi syarat tingkat kadar komponen dalam negeri atau TKDN sebesar 35% dengan mendirikan Apple Academy di tiga lokasi, yakni Tangerang Selatan, Surabaya, dan Batam. Namun, pemerintah hanya mengakui investasi tersebut hingga tahun lalu. Dampaknya, Apple tidak memperoleh izin edar iPhone 16 dari Kemenperin pada 2024. 

Skala pendirian divisi R&D tersebut akan jauh berbeda dengan Apple Academy. Dengan begitu, Agus mengatakan, pemerintah memberikan keadilan bagi perusahaan gawai internasional yang telah lebih dulu membangun pabriknya di Indonesia. 

Syarat kedua, Apple harus mulai serius melibatkan perusahaan Indonesia ke dalam rantai pasok global atau GVC Apple. Agus mencatat sejauh ini hanya satu perusahaan asal Bandung, Jawa Barat yang masuk dalam GVC Apple.

Indonesia menjadi negara dengan keterlibatan paling minim dalam GVC Apple. Pada saat yang sama, Agus mencatat penjualan ponsel Apple di Indonesia terbesar di Asia Tenggara atau hingga 2,61 juta unit tahun lalu.

Sebagai perbandingan, penjualan ponsel Apple di Vietnam hanya 1,43 juta unit pada 2024. Namun, jumlah perusahaan di Vietnam yang tergabung dalam GVC Apple adalah yang terbanyak atau 35 perusahaan.

Syarat terakhir, Apple harus melanjutkan pengembangan Apple Academy di dalam negeri. Seperti diketahui, CEO Apple Tim Cook sebelumnya berencana menggelontorkan Rp 1,6 triliun untuk membangun tambahan empat Apple Academy di dalam negeri.

Cook pun telah menemui Presiden Joko Widodo pada 17 April 2024 untuk membahas rencana investasi tersebut. Keduanya juga membahas soal potensi pembangunan pabrik iPhone di Indonesia. “Kami berbicara tentang keinginan Presiden (Jokowi) untuk meninjau (pembangunan) manufaktur di dalam negeri. Dan itu sesuatu yang akan kami tinjau,” ujar Cook.

Reporter: Andi M. Arief