Dana Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu, Telur dan Daging Ayam Bisa Jadi Pilihan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Ilustrasi. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menilai, daging ayam dan telur ayam merupakan protein dengan harga yang terjangkau dan produksinya dalam kondisi surplus.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
5/12/2024, 14.27 WIB

Kementerian Pertanian mengungkapkan, penurunan anggaran program Makan Bergizi Gratis atau MBG menjadi Rp 10.000 per porsi merupakan hasil uji coba di Jawa Barat. Kementerian Pertanian pun akan mendorong agar pemangku kepentingan merekomendasikan protein dengan harga terjangkau, seperti daging ayam dan telur ayam masuk dalam program tersebut.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menilai, kedua komoditas tersebut merupakan protein dengan harga yang terjangkau dan produksinya dalam kondisi surplus. "Kalau mau memangkas anggaran program MBG, sediakanlah produk yang proteinnya tetap bagus, tapi harganya harus terjangkau, seperti daging dan telur ayam," kata Agung dalam Japfa Conference Day, Kamis (5/12).

Agung berharap agar pemangku kepentingan tidak menurunkan anggaran program MBG lebih jauh. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada gizi pangan yang akan masuk dalam program tersebut.

Ia pun mengungkapkan bahwa uji coba program MBG di Jawa Barat menemukan volume sisa makanan cukup tinggi, khususnya pada sayuran dan nasi. Karena itu, menurutnya, pemangku kepentingan dapat menyesuaikan porsi nasi dan sayur peserta program MBG sesuai dengan usianya.

Pemerintah telah melakukan uji coba program MBG selama 11 bulan terakhir pada 11 titik di Pulau Jawa. Dari hasil uji coba tersebut, pemerintah memutuskan untuk memangkas anggaran program MBG dari Rp 12.000 per prosi menjadi Rp 10.000 per porsi.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana sebelumnya memastikan bahwa alokasi dana tersebut cukup untuk menyediakan makanan dengan kandungan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral sesuai kebutuhan harian penerima manfaat.

Dadan menekankan, angka Rp 10.000 per porsi merupakan nilai rata-rata secara nasional. Dengan kata lain, porsi program MBG dapat lebih besar maupun lebih kecil sesuai dengan harga bahan baku suatu daerah.

Karena itu, ia akan memperluas jumlah titik uji coba program MBG pada bulan ini menjadi 150 titik di penjuru negeri. Hasil uji coba tersebut akan menjadi dasar untuk menetapkan indeks harga rata-rata per porsi di berbagai wilayah.

Dadan menyatakan bahwa alokasi anggaran tetap sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah disahkan sebesar Rp 71 triliun.

Program ini akan secara resmi berjalan di seluruh Indonesia mulai Januari 2025 dengan target melayani tiga juta penerima manfaat. Pemerintah berharap program ini dapat memberikan dampak positif pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Reporter: Andi M. Arief