Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan, Indonesia tidak akan mengimpor beras pada tahun depan. Volume produksi beras akan digenjot menjadi lebih dari 32 juta ton pada tahun depan.
Badan Pangan Nasional mencatat, proyeksi volume produksi beras pada tahun ini mencapai 30,34 juta ton dengan konsumsi yang mencapai 30,92 juta ton. Pemerintah menargetkan produksi beras naik lebih dari 5,47% sepanjang 2025.
"Kalau tidak ada kejadian luar biasa atau bencana alam, kami tidak akan impor beras lagi," kata Zulhas di kantornya, Senin (9/12).
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan peningkatan produksi dapat terjadi akibat perluasan wilayah tanam seluas 2,3 juta hektare tahun depan. Bapanas memproyeksikan, luas tanam sepanjang tahun ini mencapai 10,04 juta hektare.
Ali mencatat, 2,3 juta hektare terdiri 851.000 hektare optimalisasi lahan rawa, 500.000 sawah baru, dan program pompanisasi pada 1 juta hektare sawah tadah hujan. Menurutnya, seluas 351.000 hektare atau 41,24% dari target optimalisasi lahan rawa telah selesai dilakukan pada tahun ini, sedangkan 500.000 hektare akan dilakukan pada tahun depan.
Ia menilai, perluasan lahan tanam tersebut pada akhirnya akan meningkatkan Indeks Pertanaman atau IP menjadi 3.0. Dengan kata lain, petani beras nasional dapat melakukan panen rata-rata tiga kali dalam setahun.
"Kami sudah sukses menaikkan IP menjadi 3,0, bahkan 4,0 di beberapa wilayah. Luas sawah dengan IP 3,0 sudah mencapai 1 juta hektare. Artinya, sepanjang air tersedia, petani pasti menanam padi," kata Ali.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo sebelumnya telah mengantongi anggaran lebih dari Rp 21 triliun untuk membangun jaringan irigasi yang dapat mengairi 2,3 juta hektar lahan pertanian pada tahun depan. Pembangunan infrastruktur ini akan menunjang target swasembada pangan pada tahun depan.
Target swasembada pangan dipercepat dari sebelumnya pada 2028 menjadi 2027. Dody mengaku mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar target tersebut kembali dipersingkat menjadi tahun depan.
"Kami akan fokus dalam membangun irigasi dan menyelesaikan sisa bendungan yang masih dalam tahap konstruksi pada tahun depan," kata Dody di kantornya, Jumat (6/12).
Ia menyampaikan, rencana tersebut telah dikoordinasikan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dody sebelumnya telah melakukan rapat dengan Amran di Kantor Kementerian Pertanian kemarin, Kamis (5/12).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, ketersediaan air yang didukung Kementerian Pekerjaan Umum juga berasal dari sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, dam parit, dan embung. Amran menilai kerja keras dan kolaborasi menjadi kunci pencapaian target swasembada pangan tahun depan.