Gurita Bisnis Grup Djarum yang Baru Akuisisi Bakmie GM

Mela Syaharani
10 Desember 2024, 17:36
grup djarum, djarum,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Nilai akuisisi yang dilakukan Djarum mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 2,4 triliun.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Grup Djarum dikabarkan akan mengakuisisi 85% kepemilikan saham PT Griya Mie Sejati atau perusahaan induk Bakmi GM. Dilansir dari Dealstreet Asia, nilai akuisisi yang dilakukan Djarum mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 2,4 triliun.

Rencana akuisisi ini akan menambah daftar gurita bisnis Djarum grup di Indonesia. Ini bukan kali pertama bagi Grup Djarum bergerak di lini bisnis makanan dan minuman. 

Perusahaan yang dikelola oleh Hartono bersaudara ini sebelumnya sudah melebarkan bisnisnya melalui dua perusahaan di sektor makanan dan minuman, yakni PT Sumber Kopi Prima yang memproduksi produk Caffino dan Kopi Gadjah, serta PT Savoria Kreasi Rasa yang merupakan produsen Yuzu.

Binis Grup Djarum berawal dari sebuah perusahaan produksi rokok yang didirikan Oei Wie Gwan. Dikutip dari salah satu jurnal di uajy.ac.id, Oei Wie membeli merek rokok Djarum berikut perizinannya pada 21 April 1951 berbentuk Pabrik Rokok Djarum (PR Djarum). PT Djarum dulu dikenal sebagai NV Moeroep milik H.M Sirodz, namanya terinspirasi dari jarum pemutar gramofon.

Rokok kretek Djarum garapan Oei mulai dipasarkan dan mendapat respons positif. Namun sayangnya, pabrik rokok Oei terbakar pada 1963. Kendati demikian, bisnis rokok Djarum kembali bangkit, termasuk dengan memodernisasikan peralatan di pabriknya.

Pada 1972 Djarum berhasil mengekspor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada 1981. 

Meskipun begitu, Oei tak lama merasakan kejayaan bisnis Djarum, karena dia meninggal di tahun yang sama setelah kebakaran pabrik rokoknya, yakni 1963. Oei yang menikahi Goei Tjoe Nio wafat dan meninggalkan bisnis Djarum kepada putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.

Michael bersama adiknya Robert Budi Hartono membangun kembali Djarum, dan sukses membawanya sebagai produsen rokok kretek terbesar di Indonesia. Seiring perjalanan waktu di bawah duet Hartono, bisnis Djarum mulai menggurita ke sektor lain. 

Dilansir  dari buku Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches karya Leo Suryadinata, bisnis Djarum masuk bidang tekstil, elektronik, furniture, keuangan, perbankan, dan properti. Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar anak perusahaan Djarum grup:

Rokok

PT Djarum

Finansial

  • PT Bank Central Asia
  • PT Daya Network Lestari

Properti

  • PT Cipta Karya Bumi Indah 
  • PT Fajar Surya Perkasa 
  • PT Graha Padma Internusa
  • PT Inti Karya Bumi Indah 
  • PT Nagaraja Lestari 

Perkebunan/Kehutanan

  • PT Bukit Muria Jaya 
  • PT Fajar Surya Swadaya 
  • PT Hartono Plantation Indonesia 
  • PT Muria Sumba Manis 
  • PT Silva Rimba Lestari 

Ritel

PT Supra Boga Lestari Tbk.

Infrastruktur Telekomunikasi

  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
  • PT Solusi Tunas Pratama Tbk.

Elektronik

  • PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) 
  • Mola TV 

Makanan dan Minuman

  • PT Sumber Kopi Prima 
  • PT Savoria Kreasi Rasa

Modal Ventura

  • Global Digital Prima (GDP) Venture yang melakukan investasi di berbagai startup, seperti Blibli.

GDP merupakan perusahaan investasi startup digital dengan fokus pada bisnis internet consumer. Perusahaan ini dipimpin oleh Martin Basuki Hartono, taipan generasi ketiga dari keluarga Hartono, anak dari Robert Budi Hartono.

Tak hanya Blibli, GDN saat ini juga memiliki saham di beberapa perusahaan e-commerce dan perusahaan digital seperti Tiket.com, Halodoc, IDN Media, Kaskus, Kumparan, Cermati.com, dan masih banyak lagi.

Martin bukanlah satu-satunya anak Hartono bersaudara yang dilibatkan dalam gurita bisnis mereka. Ada anak sulung dari Robert Budi Hartono yang terlibat dalam Gurita Bisnis Grup Djarum, yakni Victor Rachmat Hartono sebagai Direktur Operasi PT Djarum sejak 1999 hingga saat ini.

Selain itu, Victor juga memimpin Djarum Foundation sebagai Presiden Direktur. Djarum Foundation merupakan klub bulu tangkis yang diresmikan pada 1986. Tak tanggung-tanggung, Djarum Foundation merekrut para pemenang bulu tangkis dunia seperti Liem Swie King, Ivana Lie, dan Susi Susanti sebagai pelatih klub tersebut. 

Djarum Foundation fokus terhadap kegiatan-kegiatan sosial seperti pendidikan, lingkungan, olahraga dan budaya di Tanah Air. Victor berkomitmen untuk berinvestasi di semua bidang tersebut, melalui Djarum Foundation, sebagaimana dilansir dari Asia Philanthropy Circle. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...